Sarahah, Aplikasi Chatting yang Digemari Kaum Milenial

Aplikasi messaging Sarahah.
Sumber :
  • www.androidauthority.com

VIVA.co.id – Sarahah, aplikasi chatting baru mendadak tenar dan mendominasi App.Store dan Google Play baru-baru ini. Namun, keberadaan aplikasi ini justru membuat banyak orangtua merasa terganggu.

Perlukah Menggunakan Aplikasi Sarahah? Ini Alasannya

Sebab, aplikasi yang dapat diunduh gratis ini bisa mengirim pesan tanpa nama (anonymous messaging). Hal ini dikhawatirkan berpotensi terjadinya penindasan di dunia maya (cyber bullying).

Mengutip situs TIME, Selasa, 8 Agustus 2017, Sarahah mendadak sangat populer di kalangan remaja Inggris dan Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya.

Kirim Pesan Tanpa Nama, Sarahah Bisa Picu Cyber Bullying

Sarahah berasal dari bahasa Arab yang artinya kejujuran atau keterbukaan. Banyak pengguna yang mengunduh aplikasi sosial ini lantaran memungkinkan mereka mengirim pesan tanpa nama.

Diperkenalkan tahun lalu oleh pencetusnya, pria asal Arab Saudi bernama Zain al-Abidin Tawfiq, Sarahah lahir sebagai situs web yang ditujukan bagi karyawan perusahaan yang ingin menyampaikan "uneg-uneg" secara gamblang kepada atasan atau perusahaan mereka.

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Setelah sukses di negara Timur Tengah dan Afrika Utara, Tawfiq lalu meluncurkan Sarahah versi bahasa Inggris bulan lalu. Sontak, Sarahah berkembang pesat di kaum milenial.

"Aplikasi ini diciptakan untuk mengekspresikan kejujuran, tentang perasaan yang melampaui batasan sosial tertentu. Memang, ada hambatan seperti usia," kata Tawfiq.

Ia melanjutkan, keberadaan aplikasinya ini untuk mendobrak 'dinding' yang selama ini menjadi penghambat. Meski begitu, Sarahah menimbulkan kekhawatiran, khususnya bagi orangtua, karena dianggap bisa berubah menjadi sesuatu negatif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya