Mengenal Dua Aplikasi Lokal untuk Asian Games 2018

Dua pengembang aplikasi pengawal Asian Games 2018
Sumber :
  • Twitter/@kemkominfo

VIVA.co.id – Dua aplikasi lokal telah ditunjuk sebagai pemenang Digital Challenge 2017. Untuk kategori Sport Digital Experience, aplikasi JKTPLM 2018 yang merupakan karya Najib Abdillah, sedangkan kategori Smart City Digital Services keluar sebagai pemenang yakni aplikasi Games Connect, karya I Wayan Dharmana dan Adithya Harun Tular dari Colony Labs.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Dua aplikasi lokal buatan anak bangsa ini, akan diimplementasikan dalam Asian Games ke 18 pada tahun depan. Sbeelumnya, kedua aplikasi itu masuk dalam enam karya yang lolos seleksi ke tahap finali.

Aplikasi JKTPLM 2018 lahir dari pria lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Informatika. Najib merupakan pengembang aplikasi mobile dan pengembang produk di Sebangsa Bersama. Ia pernah menjadi perwakilan pengembang aplikasi dalam peluncuran BlackBerry Z3, dan pernah menjadi pemenang Blackberry Jam Camp 2013. 

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Untuk keperluan Asian Games 2018, aplikasi buatan Najib punya fitur yang memudahkan bagi penonton ajang olahraga se-Asia itu untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan jadwal pertandingan dan skor terkini dari setiap negara.

Selain itu, aplikasi ini juga memberikan data yang bisa menjadi masukan bagi atlet untuk memperbaiki performanya.

Ketika Sambo Tinggalkan Jejak di Jakarta dan Palembang

"Dari mulai tahap desain dan coding, saya menghabiskan waktu 2 minggu pas," ujar Najib saat konferensi pers di Gedung Kominfo, Jakarta, Kamis 28 September 2017.

Aplikasi pesan tiket

Sedangkan aplikasi Games Connect lahir dari dua pengembang Colony Labs. Aplikasi Games Connect merupakan aplikasi one-stop yang dapat menghubungkan semua orang dengan Asian Games, memberikan informasi mengenai jadwal pertandingan, pertandingan yang sedang berlangsung, dan menyediakan M-ticketing untuk memfasilitasi pembelian tiket tanpa harus pergi ke lokasi penjualan.

"Aplikasi ini nantinya juga difungsikan untuk wisata, Indonesia sebagai negara yang kaya akan tempat wisata," ujar Wayan.

Wayan menjelaskan, tim Colony Labs fokus pada M-ticketing terkait teknologi pembayarannya. Jadi, selain pembayaran lewat bank dan kartu kredit, metode pembayaran lewat pulsa adalah solusi unik yang mereka tawarkan.

"Karena engga semua orang ada rekening bank," ujar dia.

Colony Labs merupakan tim pengembang aplikasi berbasis di Bali yang fokus pada pengembangan aplikasi mobile untuk berbagai kebutuhan. Colony Labs diperkuat oleh talenta-talenta muda yang memiliki jam terbang dalam pengembangan aplikasi, kompetisi nasional bahkan internasional. 

Sejak berdiri pada 2015, Colony Labs sudah berhasil memberikan solusi aplikasi mobile untuk e-commerce, e-government, e-tourism, bahkan startup. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya