Konsultasi Medis via Aplikasi di YesDok

YesDok.
Sumber :
  • YesDok

VIVA – Beranjak dari sistem konsultasi kesehatan yang berpusat pada rumah sakit, aplikasi baru ini ingin menjembatani pasien dengan praktisi medis profesional.

Sandra Dewi Ogah Bahas Kekayaan Suami, Tahu Harvey Moeis Korupsi?

Dengan kata lain, aplikasi yang bernama YesDok ini mengklaim bisa menghemat waktu dan tenaga pasien. Dikatakan pengembang YesDok, saat ini Indonesia memiliki masalah dalam rasio jumlah dokter dan pasien.

Dalam data Konsil Kedokteran Indonesia, satu dokter harus melayani sekitar 1.368 pasien. Belum lagi, sekitar 80 persen dokter di Indonesia terpusat pada daerah-daerah perkotaan seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Otto Hasibuan: Rakyat Dituduh Pilih Prabowo-Gibran karena Bansos, Ini Sangat Menyakitkan!

"YesDok memasangkan pasien dengan dokter yang tepat untuk berkonsultasi melalui telepon, panggilan video, atau pesan singkat.  Aplikasi ini membantu pengguna menghemat waktu, uang, dan tenaga. Pengguna tidak perlu lagi pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan konsultasi medis dari para profesional kesehatan," ujar CEO YesDok, Irwan Hartanto, Selasa, 7 November 2017.

Konsultasi medis ini bisa melalui telepon, SMS, atau panggilan video. Aplikasi YesDok memasangkan pasien dengan dokter yang tepat setelah pasien menjawab beberapa pertanyaan terkait gejala dan kondisi medis yang dialami.

Rumor Ganjar Ditawari jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?

Apabila pasien memiliki pertanyaan medis, mereka akan terhubung langsung dengan seorang dokter umum yang akan memberi konsultasi dan menyarankan perawatan lebih lanjut.

Jika perlu, para dokter juga merekomendasi obat yang bisa dibeli tanpa resep dari dokter, serta memberitahu pasien tentang petunjuk penggunaan dan dosis yang sesuai. 

"Saat menggunakan aplikasi, dokter yang menjadi mitra diharuskan untuk berinteraksi dengan pengguna melalui laptop atau desktop, dan tidak melalui ponsel mereka. Hal ini penting agar dokter dapat melakukan panggilan yang lebih stabil, serta lebih bebas untuk membagikan dokumen-dokumen penting juga," paparnya. 

Dokter yang menjadi mitra di YesDok diminta untuk menggunakan terminologi berstandar internasional ketika berkonsultasi, yaitu standar Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait atau yang sering dikenal dengan sebutan ICD10 dalam industri medis.

Irwan membentuk sebuah tim profesional di bidang kesehatan yang beranggotakan Harry Darmawijaya (CFO), Fariz Tadjoedin (CTO), dan Marshell T. Handoko (Kepala Dokter untuk YesDok Indonesia).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya