7-8-1944: Lahirnya Kalkulator Digital Raksasa

Kalkulator ASCC buatan IBM
Sumber :
  • www.britannica.com/IBM

VIVA.co.id – Pada masa Perang Dunia II, lulusan fisika teoritik Universitas Harvard, Amerika Serikat menginginkan adanya mesin yang mudah untuk melakukan penghitungan. Kala itu, lulusan kampus tersebut, Howard H Aiken ingin menciptakan mesin hitung digital raksasa.

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Awalnya Aiken membutuhkan bantuan dari Monroe Calculating Machine Company untuk menciptakan mesin hitung tersebut. Namun, akhirnya Aiken beralih ke IBM. 

Dikutip dari Edn, Senin 7 Agustus 2017, IBM kala itu menyukai gagasan Aiken dan kemudian membantunya dengan mengerahkan kelompok perekayasa mereka untuk bekerja dengan Aiken. 

Begini Cara Realme Sukses Lawan Samsung, Apple dan Xiaomi

Kolaborasi Aiken dan insinyur IBM berjalan lima tahun. Hingga akhirnya berhasil melahirkan mesin hitung digital raksasa tersebut pada 1944, yang dinamai Automatic Sequence Controlled Calculator (ASCC).

Kalkulator raksasa ini panjangnya mencapai 15 meter dan bobotnya lima ton. Dengan konfigurasi tersebut, ASCC merupakan kalkulator elektromekanis terbesar yang pernah di buat dan merupakan kalkulator digital otomatis pertama di Amerika Serikat kala itu.

Lima Trik Bikin Wi-Fi di Rumah Makin Ngebut

Tak mudah untuk membuat kalkulator tersebut. Menurut IBM, ASCC terdiri atas 78 mesin dan kalkulator yang saling terhubung, dengan 765 ribu bagian, 3.300 relay, 500 mil kabel, dan lebih dari 175 ribu koneksi. 

ASCC bisa melakukan pencarian tabel dan empat operasi aritmatika dasar dengan angka mencapai 23 digit desimal. Untuk memasukkan numerik menggunakan kartu komputer atau Punch Card, pita kertas. Hasil dari memasukkan input pada ASCC akan dicetak mesin ketik listrik atau atau ditekan pada Punch Card. Untuk operasi berurutan dilakukan dengan pita berlubang. 

ASCC pada 7 Agustus 1944 diserahkan ke Universitas Harvard dan dinamai sebagai Harvard Mark I. Kalkulator raksasa ini kemudian dipakai Angkatan Laut AS untuk menjalankan perhitungan berulang produksi tabel matematis. Mark I dioperasikan selama 15 tahun sebelum akhirnya dibongkar. 

Setelah dibongkar, sebagian mesin Harvard Mark I dikirim ke Smithsonian Institution di Washington DC. Bagian lainnya tetap berada di Science Center Harvard Collection of Historical Scientific Instruments.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya