- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA.co.id - Kesempatan tidak datang dua kali. Begitu pepatah mengatakan. Oleh karena itu ketika sebuah kesempatan yang sudah diidamkan datang di depan mata, tentu orang tidak akan melewatkannya.
Aktor tampan Rio Dewanto pun tak ingin menghilangkan kesempatan emas menjadi produser. Bersamaan dengan jumpa pers Sekuel Filosofi Kopi "Ben&Jody," banyak kejutan yang disampaikannya.
"Dari dulu saya ingin mencoba jadi produser, Saya gunakan kesempatan ini untuk belajar," kata Rio Dewanto dalam acara Jumpa Media Sekuel Film Filosofi Kopi "Ben&Jody," di Filosofi Kopi, Jakarta Selatan, 19 Februari 2016.
Sebelumnya, film Filosofi Kopi bagian pertama mengadaptasi kumpulan cerita dan prosa Satu Dekade Filosofi Kopi karya Dewi "Dee" Lestari. Pada sekuel kedua ini Filosofi Kopi mengadopsi jalan ceritanya yang akan dibuat berdasarkan cerita yang dikirim para penonton.
Rio juga berharap kedepannya film Indonesia bisa lebih dieksplor lagi. Baik dari sisi konten, pasar, dan distribusi. Agar film Indonesia lebih berkualitas.
"Saya ingin film Indonesia lebih berkualitas. Penonton membayar untuk melihat film di bioskop, jadi kita harus memberikan tontonan yang berkualitas, yang bisa membuat mereka tetap ingin datang ke bioskop," katanya.
Sekuel film Filosofi Kopi ini rencananya akan mulai syuting pertengahan tahun ini, dan akan dirilis pada akhir tahun 2016.
"Mudah-mudahan yang kedua ini bisa memenuhi harapan, bukan hanya penonton tapi juga mba Dewi, karena ini nantinya juga melibatkan penulis-penulis lain yang saya tidak kenal," ucap Jenny Yusuf, Penulis skenario sekuel Filosofi Kopi. (ase)
Rio Dewanto Jadi 'Tentara Perdamaian' di Lebanon
Rio mengaku dalam film ini tugasnya sangat berat.
