Bekraf: Bioskop di Indonesia Ratusan Tapi Tak Merata

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf (kiri).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Al Amin

VIVA.co.id – Jumlah layar bioskop di Indonesia terhitung banyak, bisa mencapai ratusan. Namun setelah dikaji lebih dalam, konon penyebarannya tak merata.

Gibran Mau Kasih Panggung Buat Musisi Lokal

Triawan Munaf selaku Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), sempat bercerita tentang Boven Digoel, film garapan sineas Papua yang bakal tayang pada 9 Februari mendatang. Di tanah asalnya, bioskop hanya ada satu.

"Soal film Boven Digoel kemarin, kebetulan saya diminta bantu. Saya sudah minta ke beberapa bioskop untuk nambah layar di Jakarta, sementara Papua sendiri cuma satu," ujarnya, di Gedung Kementerian BUMN, pada Rabu, 8 Februari 2017.

Ada Bioskop Baru di Jakarta, Tiketnya Gratis

Akhir tahun kemarin, cerita Triawan, Presiden Jokowi sempat berkunjung ke Kayo, Kalimantan Utara. Di sana, bioskop bahkan tak ada sama sekali sehingga Bekraf membuat sebuah inovasi yang unik.

"Bekraf berinisiatif membuka teater khusus dibangun di pantai menjorok ke laut. Di situ, masyarakat dapat menonton film-film nasional," ujar Triawan.

Sandiaga Uno: Saya Tidak Setuju Badan Ekonomi Kreatif Dilebur

Tindakan tersebut merupakan salah satu bantuan bersifat aksidental yang dilakukan oleh Bekraf. Bahkan menurut sang ketua Bekraf, niatannya membangun bioskop di kota-kota kecil didukung oleh sejumlah perusahaan.

"Ada niat membangun bioskop di banyak kota kecil, mudah-mudahan termasuk Papua, itu tantangan kami selama ini. Kami tidak mau hanya di mal-mal saja," katanya.

Lebih lanjut, Triawan menuturkan bahwa bioskop Indonesia yang nyaman dan berkualitas tinggi, nyatanya tak berbanding lurus dengan penyebarannya di sejumlah daerah, terutama pelosok-pelosok. Sehingga wajar, bila tak seluruh masyarakat nasional mampu menikmati tontonan via layar lebar.

"Bioskop kita itu nyaman sekali tapi minim, kurang mencapai masyarakat menengah ke bawah, dan kurang masif, sehingga penonton tidak pas. Itu yang sekarang sedang kami perjuangkan," ujar Triawan, berbicara kepada VIVA.co.id.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya