- dok.ist
VIVA.co.id – Unit punk rock asal Yogyakarta, Endank Soekamti, kembali akan menggarap album ke delapan mereka pada bulan Ramadan tahun ini.
Namun, jika pada umumnya sebuah band atau musisi kerap menggunakan istilah 'masuk studio' dalam penggarapan album mereka, Endank Soekamti justru memiliki kebiasaan lain dalam proses rekaman albumnya, yakni sambil berkeliling ke sejumlah wilayah di Nusantara.
Jika pada penggarapan album ke tujuh sebelumnya mereka bermukim di kawasan Gili Sudak, Lombok, sepanjang bulan Ramadan 2015 silam, maka pada penggarapan album ke delapan yang judulnya masih dirahasiakan ini mereka akan berkeliling di sepanjang pesisir pantai di bagian kepala burung Papua.
Erix Soekamti selaku frontman menjelaskan, dalam proses penggarapan album ke delapan ini, selain melakukan proses rekaman selama perjalanan nanti mereka juga akan menjalankan misi untuk mengajar anak-anak pesisir di sejumlah wilayah yang akan mereka lalui. Selain itu, mereka juga akan belajar banyak hal terkait aspek budaya, di tempat-tempat yang nanti akan mereka singgahi.
"Kali ini kita akan berlayar mengelilingi perairan kepala burung Papua untuk belajar dan mengajar," kata Erix saat dihubungi VIVA.co.id, Senin 22 Mei 2017.
Ketika ditanya apakah pola proses rekaman album Endank Soekamti ke depannya akan selalu menggunakan konsep jalan-jalan seperti ini, Erix mengakui jika hal ini merupakan kegiatan yang sudah cukup rutin dan membudaya dalam manajemen bandnya.
Dia pun memastikan, setiap dua tahun sekali, Endank Soekamti akan berupaya semaksimal mungkin untuk konsisten menggarap album-album baru, dengan berbagai hal unik yang akan dituangkannya ke dalam lagu-lagu mereka untuk kemudian disertakan di album barunya tersebut.
"Di bulan puasa penuh berkah ini, seperti biasa, siklus dua tahunan Endank Soekamti akan bertamasya untuk berkarya. Istilahnya sambil menyelam minum air," ujarnya.
