Roy Marten: Tak Mudah Berhenti Konsumsi Narkoba

Aktor kawakan Roy Marten
Sumber :
  • Viva.co.id/Shintaloca Sicca

VIVA.co.id – Aktor kawakan Roy Marten mengaku memang tidak mudah untuk berhenti mengonsumsi narkoba kalau sudah terjerat di dalamnya. Butuh kesadaran tinggi untuk memotivasinya.

Tips Dr Zaidul Akbar Bikin BB Turun, Roy Marten Promosi Bipang

Roy mengatakan, mengonsumsi narkoba ibarat seperti merokok dengan kecenderungan ketergantungan lebih tinggi. "Memang enggak gampang berhenti dari kecanduan narkoba. Narkoba lebih dari rokok. Tingkat kecanduannya itu lebih. Jadi, ngomong gampang, tapi ngejalaninnya sangat susah," ujar Roy di Jakarta, Selasa, 18 Juli 2017.

Motivasi Roy sendiri adalah saat menyadari banyaknya tanggung jawab yang ditinggalkan saat ia pada akhirnya dipenjara karena kasus penyalahgunaan narkoba untuk kedua kalinya. Mulai dari tanggung jawabnya sebagai seorang ayah, suami, bahkan tugas sebagai pelaku seni di Tanah Air, ia tinggalkan.

Tak Mau Kalah dengan Jokowi, Roy Marten Juga Promosi Kelezatan Bipang

"Sebuah tanggung jawab yang begitu besar. Saya hancurkan masa depan saya. Saya hancurkan harga diri saya. Saya hancurkan seluruh impian keluarga saya. Karena saya melihat setiap pemakai setelah sekian tahun, semuanya mau berhenti. Masalahnya tidak gampang. Tapi, ketika yang kedua kalinya saya bertekad," tuturnya.

Roy melanjutkan, untuk berhenti butuh shock theraphy. Kesadaran tentang kehilangan atau kerugian akibat narkoba, diartikannya bisa sebagai shock theraphy.

Gisel Ungkap Kondisi Roy Marten di RS Pasca Terpapar COVID-19

"Jadi memang narkoba itu harus ada sesuatu yang shock theraphy, sesuatu yang lebih besar dari pada sekadar memakai tersebut. Kalau cuma ketakutan, harus ada satu dorongan yang begitu kuat, kita berhenti dengan kesadaran sendiri," ujarnya.

Sementara itu, ia tidak terkejut dengan belakangan banyak bermunculan nama artis muda yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Karena memang menurutnya, daya pikat narkoba tidak pandang tingkat generasi maupun profesi.

"Ya muda dan tua kan sama saja. Kalau kena-kena saja. Enggak mau tua atau muda. Tapi, siapa pun yang kena kita prihatin. Narkoba di seluruh profesi juga ada," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya