Ingin Kulit Cantik? Kenakan Jam Tangan Canggih Ini

Jam tangan sinar UV
Sumber :
  • Sunfriend
VIVAlife
4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa
- Kian hari, orang kian waspada akan bahaya sinar UV terhadap kulit. Selain menyebabkan kulit gelap, sinar UV dari Matahari juga mempercepat penuaan. Bagi wanita yang menginginkan kulit cantik sempurna, itu sangat mengganggu.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Sunblock
5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa
, payung, atau topi yang disiapkan tak bisa diandalkan secara optimal. Sunblock
harus dioleskan berulang kali, sedangkan payung dan topi hanya melindungi sebagian kulit. Tapi, dengan jam tangan canggih ini, sinar UV bukan masalah lagi.


Jam tangan yang dimaksud, bisa mengukur paparan sinar UV. Ia juga mengingatkan penggunanya untuk menghindari sinar Matahari langsung, tanpa perlu khawatir kekurangan vitamin D. Keuntungan itu tak bisa didapat dari penggunaan
suncream
.


Sebab, produk
suncream
yang selama ini melindungi kulit ternyata menghentikan penyerapan kulit terhadap vitamin D. Padahal, tubuh masih membutuhkannya untuk mengelola kadar kalsium dan menjaga kesehatan tulang. Vitamin D juga berefek baik pada kanker payudara, arthritis, dan diabetes.


“Kekurangan vitamin D adalah pandemi di seluruh dunia. Ada sejumlah orang yang sadar bahwa sinar Matahari itu sehat, tapi tidak tahu berapa banyak yang mereka butuhkan,” ujar Karin Edgett, salah satu pendiri perusahaan yang memproduksi jam tangan itu, dikutip 
Daily Mail
.


Tak banyak pula yang tahu, sinar Matahari bisa mengandung UVA dan UVB. Pada dasarnya, sinar UVB memberikan vitamin D pada kulit. Sementara itu, sinar UVA cenderung merusak kulit lebih banyak. Jam tangan canggih baru ini, bisa mengklasifikasikan keduanya.


Penggunaan jam tangan diawali dengan memasukkan alat sensitivitas kulit yang menunjukkan skala 1 sampai 11. Kemudian, lampu LED pada lapisan jam akan menyala ketika paparan sinar UV meningkat. Saat mulai keluar ruangan dan mendapatkan sinar Matahari, lampu LED akan berkedip.


Namun, Barbara Boucher, peneliti vitamin D di Queen Mary University of London mengakui jam tangan ini masih mempunyai kekurangan. Karena, dikenakan pada pergelangan tangan, jam tangan itu hanya akan memberitahu efek sinar Matahari pada pergelangan tangan.


Artinya, ia tak bisa mengetahui persis berapa banyak vitamin D yang dapat diserap kulit pada bagian tubuh lain yang tertutup.


Jika masih tertarik, jam tangan dijual seharga US$50 atau sekitar Rp569 ribu. Diharapkan, versi terbarunya juga memiliki kemampuan
bluetooth
yang terhubung dengan aplikasi ponsel pintar. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya