Lima Masalah Kulit Pria dan Cara Pengobatannya

Ilustrasi pria bercukur.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Kulit adalah organ terbesar dari tubuh dan berfungsi sebagai pertahanan. Terkena bahan kimia, infeksi, luka, goresan dan sinar matahari bisa memicu masalah kulit yang umum untuk laki-laki.

Olla Ramlan Tegaskan Unggahan Minta Tolong di Instagram Berasal dari Hati Terdalam

Selain itu, sama seperti wanita, pria juga mengalami penuaan, pigmentasi, sensitivitas, dan jerawat. Kesehatan kulit dibentuk oleh kombinasi genetika dan pilihan gaya hidup, sehingga membuat kulit setiap orang berbeda dari lainnya.

Menurut The International Dermal Institute, kulit pria lebih tebal dan keras, dengan lebih banyak kolagen dan sebum karena tingginya kadar testosteron. Perbedaan dalam kulit membuat pria lebih rentan terhadap masalah kulit tertentu, mulai dari ruam akibat cukur hingga gatal-gatal.

7 Alasan Skincare dari Korea Selatan Diminati di Indonesia

Dr. Terrence Keaney, seorang ahli kulit di Washington D.C, memberi tips mengatasi masalah kulit yang paling umum dihadapi pria sekaligus solusi pengobatannya dengan cepat, seperti dilansir Medical Daily.

Luka cukur

Jadi Pembicara Talk Show, Tasya Farasya Ajak Masyarakat Bijak Pilih Produk Skincare

Usai mencukur jenggot atau kumis, tidak sedikit pria yang mengalami luka seperti ruam dan lecet yang terinfeksi dan jerawat atau disebut pseudofolliculitis. Kondisi ini juga kerap terjadi setelah mencukur bulu atau rambut di kaki, ketiak dan bagian tubuh lain.

Untuk itu, agar tidak terjadi luka saat mencukur, disarankan membersihkan wajah sebelum mencukur. Ini untuk merapikan rambut yang terperangkap di permukaan kulit, sehingga memudahkan saat dicukur.  

Kulit terbakar matahari

Banyak kaum pria yang mengalami hal ini karena tidak menggunakan tabir surya sesering kaum wanita. Bahkan sebuah studi tiga tahun silam yang diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Dermatology menemukan, sebanyak 42 persen kaum pria tidak pernah menggunakan tabir surya.

Ini menyebabkan kaum pria dua kali lebih banyak mendapatkan nonmelanoma kanker kulit. Karena itu, sebaiknya terapkan tabir surya setiap hari ketika akan ke luar rumah, meski hanya sebentar berada di luar ruangan.

Jerawat

Produksi testosteron memicu peningkatan sekresi minyak di seluruh tubuh. Meski minyak alami di tubuh dapat menjadi pelembap, namun juga bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri.

"Kulit pria memiliki lapisan epidermis yang lebih tebal dibanding wanita, dengan pori-pori lebih besar maka potensi tersumbat kotoran menjadi lebih mudah, sehingga menjadi jerawat," kata Keaney.

Untuk meminimalisir jerawat, dia merekomendasikan menggunakan pembersih yang lembut untuk wajah dan tubuh. Selain dapat membersihkan kotoran juga memberikan kelembapan pada kulit.

Rosacea

Rosacea adalah penyakit kulit yang menyebabkan merah pada wajah seperti di dagu, pipi dan dahi. Salah satu pemicu utama rosacea adalah paparan sinar matahari, karena laki-laki cenderung suka berjemur di bawah sinar matahari.

Untuk mengatasinya, Anda harus melakukan rutinitas perawatan kulit yang tepat, termasuk menggunakan pelembap dan menerapkan tabir surya untuk perlindungan dari matahari. Selain itu, pehatikan kebiasaan gaya hidup sehat.

Athlete's foot

Kaki sangat rentan terhadap kondisi athlete's foot atau kaki berjamur jika menggunakan sepatu terlalu sering. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang hidup di tempat hangat, gelap dan lembap.

"Ini lebih disebabkan oleh kombinasi (dari) lingkungan dan seberapa rentan individu terinfeksi," katanya.

Kondisi ini dapat diakali dengan pemakaian krim atau losion, salep, gel antijamur nonprescription. Anda bisa melakukan pengobatan ini antara satu hingga enam pekan. Dan sebaiknya jangan memakai sepatu dahulu selama 24 jam. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya