- Linda Hasibuan/VIVA.co.id
VIVA – Perkembangan industri fesyen semakin menunjukkan geliat positif. Hal ini dibuktikan berdasarkan dari survei Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang menyatakan bahwa fesyen menyumbang sedikitnya 7,38 persen terhadap total perekonomian nasional tahun 2018
Tren fesyen yang berkembang di Indonesia telah menjadi pilihan karier bagi generasi muda di Indonesia. Antusiasme yang tinggi dalam industri kreatif ini juga dirasakan langsung oleh seorang creative director, Alex Lalisang.
Bagi Alex, berkecimpung di bidang fesyen merupakan hal yang susah-susah gampang. Mereka yang ingin terjun tentunya harus memiliki karakter desain mode mereka.
“Antusiasme generasi muda akan profesi bidang fesyen ternyata semakin diminati. Namun yang terpenting mereka harus memiliki karakter dalam desain mode mereka,” ujar Alex di Jakarta Selatan, Sabtu 11 November 2017.
Dia menuturkan bahwa melek mode juga diperlukan dalam memulai karier dibidang fesyen dam konsisten. Tak lupa, tentunya mereka harus berkaca dengan sebuah tempat yang telah menjadi rujukan mode dunia seperti Milan dan Paris dalam mencari tren.
Mencari referensi yang tepat sesuai dengan target tanpa meninggalkan karakteristik juga perlu dipertimbangkan. Ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat.
“Yang pasti konsisten dan banyak mencari refrensi tren. Ini sangat baik agar mendapatkan jalan dan mencuri perhatian masyarakat,” ucap dia. (ren)
Mengenal Gurun Atacama, Tempat Pembuangan Pakaian Gak Laku
Gurun Atacama, Chili dikenal sebagai tempat terkering di dunia. Namun, jarang yang mengetahui bahwa tempat ini dijadikan sebagai pembuangan akhir pakaian yang tidak laku.
