Kartini Masa Kini

Dari Tukang Tambal Ban, Kini Nenek Ini Sukses Bisnis Bengkel

Opung, Ibu yang membangun bengkel.
Sumber :
  • Viva.co.id/ Putri Firdaus

VIVA.co.id – Tak banyak perempuan yang menginginkan pekerjaan yang dipilih oleh Nataria Marbun. Ya, ibu dari empat orang ini memilih untuk berprofesi sebagai montir dan penambal ban di bengkel pribadi miliknya yang dibuka sejak tahun 1981 di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Inspiratif! Kedermawanan Abu Jaber Bagikan Ribuan Makanan Buka Puasa di Makkah Selama Bulan Ramadhan

Saat ditemui oleh VIVA.co.id pada Rabu, 19 April 2017 lalu, perempuan yang akrab dipanggil 'Opung' oleh pelanggan dan orang-orang terdekatnya ini bersedia berbagi cerita mengenai pekerjaan yang digelutinya hingga saat ini.

Opung yang lahir pada 20 September 1951 ini mengaku membuka usaha bengkel untuk membantu sang suami mencari nafkah. Baginya yang merantau dari Medan, Sumatera Utara ini, hidup di ibu kota tak cukup hanya mengandalkan nafkah dari suami yang kala itu hanya berprofesi sebagai guru dengan penghasilan yang pas-pasan, ia harus memutar otak agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi.

Kisah Mualaf Ibu dari Crazy Rich Surabaya Gegara Melihat Orang Islam Lakukan Ini

Tidak dapat dimungkiri, tidak banyak orang yang memiliki pemikiran seperti Opung. Meskipun tidak sempat menamatkan pendidikannya di Sekolah Dasar, Opung tahu bahwa untuk anak-anak, hak pendidikan harus dipenuhi.

"Bagaimana pun caranya, selagi aku mampu aku harus sekolahkan anakku. Pendidikan itu penting," kata Opung.

Kisah Inspiratif Cristiano Ronaldo dari Masa Kecil yang Sulit Menuju Puncak Kejayaan

Mengenai perannya sebagai ibu dan istri, meskipun bekerja banting tulang dari pukul 7 pagi hingga 11 malam, Opung masih dapat membagi waktu menjalankan peran domestiknya. Setidaknya ia selalu memastikan anak-anak mendapat sarapan di pagi hari. Ketika sedang bekerja ia akan berbagi tugas dengan sang anak untuk mengurus rumah.

Opung mengaku tidak malu atau minder menjalani profesi yang ditekuninya selama 36 tahun tersebut. Baginya, menjadi penambal ban lebih baik ketimbang duduk manis menunggu nafkah dari suami. Bahkan dari cerita Opung, meskipun perempuan, ia tidak pernah merasa dianggap remeh oleh para pelanggannya, justru banyak yang memuji profesinya itu.

Ia mengaku selalu yakin dengan apa yang ia jalani selagi itu adalah jalan yang diberkati Tuhan. Ya, Opung adalah orang yang sangat percaya dengan petunjuk yang datang dari Tuhan setiap kali ia berdoa dari ia kecil hingga lanjut usia, Tuhan adalah tempat mengadu bagi Opung yang memeluk agama Kristen. Kata Opung, ia mantap membuka usaha bengkel ini setelah 'diyakinkan' oleh Tuhan.

"Aku selalu doa sama Tuhan, ketika aku berdoa harus usaha apa di bayanganku aku harus buka bengkel, setelah berdoa pada Tuhan aku semakin yakin," tuturnya.

Perlu Anda tahu, dari usaha bengkelnya ini Opung tidak hanya berhasil menyekolahkan keempat orang anaknya hingga perguruan tinggi dalam dan luar negeri, tetapi Opung juga 'menabung' beberapa bidang tanah untuk anak-anaknya kelak.

Dari usahanya ini, Opung juga dapat membantu tiga orang saudaranya membuka usaha yang sama di beberapa tempat di Jakarta. Saat tahu cerita di balik alokasi penghasilan Opung dari usahanya, Anda akan tahu betapa keren pemikiran Opung yang bahkan tidak sempat mencicipi bangku sekolah menengah dan perguruan tinggi.

"Dari uang bengkel aku selalu cicil beli tanah, suamiku tanya kenapa tidak menabung di bank saja. Aku jawab, 'Coba kamu pikir, kalau di bank 10 tahun lagi bunganya berapa? Kalau kamu belikan tanah, harganya akan naik setiap tahun.' Aku inginnya uang itu bukan berkurang tapi bertambah," kenang Opung.

Saat ini, Opung hidup tanpa kehadiran sang suami dan anak sulungnya. Ia ditemani tiga orang anak dan 10 cucunya. Dalam menjalankan usahanya, ia masih dibantu oleh anak ke-tiganya, Daud Mahulae.

Jika Anda ingin bercerita dengan Opung, Anda bisa kunjungi bengkelnya, Tulus Bhakti, yang berada di Jalan Kesehatan Bawah No.35, Jakarta Selatan. Namun, bengkel Opung tidak akan selalu buka setiap hari karena keterbatasan tenaga dan kondisi kesehatan Opung yang mulai menurun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya