Ingin Studi ke Inggris? Ini Biaya IELTS 2017

Ilustrasi belajar
Sumber :
  • Pixabay/CC0 Public Domain

VIVA.co.id – Memiliki sertifikat International English System Test (IELTS) dengan standar skor tertentu menjadi salah satu syarat wajib, jika berencana melanjutkan studi ke luar negeri.

Ingin Kuliah di Malaysia? Kini Tak Wajib Ikut Tes IELTS

Sebagai tes yang diakui di lebih dari 10 ribu organisasi yang meliputi universitas, perusahaan swasta, dan otoritas imigrasi di seluruh dunia, IELTS disebut-sebut memiliki keunggulan tersendiri. Hal ini membuat harga untuk satu kali tes, dengan sertifikat yang berlaku selama dua tahun tergolong mahal.

Di Indonesia, ada sejumlah penyelenggara IELTS, beberapa di antaranya British Council, IALF, dan IDP. Dalam situs resmi British Council, biaya IELTS untuk kebutuhan studi di Inggris dan imigrasi periode tahun 2017, dipatok dengan harga Rp3,46 juta.

UMP DKI Rp3.940.973

Harga yang demikian, tentu terbilang cukup mahal untuk warga Jakarta dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) hanya Rp3,35 juta. Alhasil, IELTS menurut pandangan sejumlah masyarakat tertentu hanya untuk masyarakat kelas menengah.

Menanggapi hal itu, Farida Limbong, Senior Business Development Manager (Examinations Services) British Council Indonesia, menyebut bahwa IELTS memiliki standar tes khusus yang berbeda dengan tes lain.

Ssstt…Ini 5 Tips Sederhana Sukses Hadapi Tes IELTS

"Karena IELTS tidak seperti tes lain yang hanya digunakan kalau mau mendaftar sekolah di dalam negeri, tapi tes IELTS yang akan mengubah hidup di luar negeri dan tes ini yang mempunyai tingkat sekuriti paling tinggi dan kami memiliki administrasi tersendiri dan itu yang menyebabkan (biaya) cukup tinggi," kata Farida saat ditemui di kantornya.

Sementara Mark Walker selaku Regional Director British Council East Asia menambahkan bahwa tes IELTS memiliki akurasi tes yang sangat tinggi. Di samping itu, untuk pembuatan suatu soal tes, membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Salah satu alasannya ini mempunyai akurasi tes yang tinggi. Dalam membuat tes itu membutuhkan proses sebagai contoh satu soal tes butuh waktu dua tahun untuk pembuatannya," kata dia.

Kendati biayanya mahal, namun jumlah yang ikut tes ini meningkat signifikan selama beberapa tahun belakangan. Paul Smith, Direktur British Council Indonesia mengatakan, jumlah peserta tes IELTS pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 21 persen dari tahun sebelumnya.

Peningkatan itu salah satunya seiring dengan meningkatnya minat pelajar Indonesia melanjutkan studi ke luar negeri. Dia melanjutkan, tren ini akan berdampak positif terhadap ambisi ekonomi Indonesia di masa depan karena generasi muda Indonesia akan mendapatkan pengetahuan profesional serta kemampuan dan pengalaman internasional yang bermanfaat ketika kembali ke Tanah Air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya