Makna Rangkaian Prosesi Pernikahan Putri Jokowi

Petugas memasang foto putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kanan) dengan Bobby Nasution (kiri) di Gedung Graha Saba, Solo, Jawa Tengah, Senin (6/11/2017).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA – Pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan kekasihnya, Bobby Nasution akan digelar besok, Rabu 8 November 2017. Sejak kemarin, rangkaian acara pernikahan dengan konsep Jawa tradisional telah dilakukan.

Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut

Setelah prosesi wilujengan kenduri, atau selamatan digelar di kediaman pribadi Jokowi di Jalan Kutai Utara Sumber, Banjar Sari, Surakarta, Jawa Tengah pada Senin 6 November 2017, pukul 16.00 WIB, hari ini akan dilakukan pemasangan bleketepe, siraman dan sadeyan dawet.

Berdasarkan laporan tvOne, Selasa 7 November 2017, prosesi pagi ini diawali dengan pemasangan bleketepe, atau anyaman daun kelapa yang bermakna bahwa orangtua mengajak pasangan pengantin untuk menyucikan diri, kemudian pada pukul 08.00 WIB, prosesi siraman pihak putri dihelat di kediaman Jokowi.

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut

Satu jam kemudian atau sekitar pukul 09.00 WIB, baru dilakukan siraman pihak pria di tempatnya menginap, yakni Hotel Alila Solo. Adapun siraman pihak mempelai pria dilakukan lebih sederhana dibanding pihak wanita. Upacara siraman di Hotel Alila dilakukan, setelah pihak wanita selesai atau setelah utusan pembawa air dari pihak wanita datang.

Air tersebut, nantinya akan dicampur dengan air yang disediakan pihak pria untuk dibacakan doa. Setelahnya, air disiramkan ke wajah dan tubuh mempelai pria. Prosesi ini diakhiri dengan pemotongan beberapa helai rambut dan diberikan kepada utusan calon mempelai putri untuk selanjutnya digabungkan dan dikubur bersama.

PKS Siapkan Kader Terbaik di Pilkada Sumatera Utara, Siapa Orangnya?

Prosesi siraman ini bermakna membersihkan diri menyambut hari baru di kehidupan rumah tangga. Setelah prosesi siraman rampung, akan dilakukan sadeyan dawet atau menjual dawet yang memiliki makna anak siap menjalani kehidupan dengan mencari nafkah sendiri.

Selanjutnya, prosesi hantaran dan midodareni di rumah mempelai wanita. Prosesi ini bermakna perkenalan dua keluarga dan pemberian nasehat dari orangtua wanita ke menantu.

Dan, keesokan paginya, mulai pukul 09.00 WIB, akan dilaksanakan akad nikah di Gedung Graha Saba Buana, Jalan Letjen Suprapto, Banjar Sari, Surakarta, Jawa Tengah. Setelahnya digelar resepsi pernikahan hingga malam hari, dengan mengundang tamu dari berbagai kalangan, termasuk rakyat biasa. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya