VIVAlife - Masalah kesuburan, tidak melulu masalah yang dialami kaum wanita. Pria pun menjadi penyumbang ketidakhamilan pada pasangannya. Penelitian di Inggris misalnya, mereka mencatatkan jika 50.000 pasangan, setiap tahunnya, masih membutuhkan perawatan kesuburan untuk mengupayakan kehamilan.
Dikutip Daily Mail, 80 persen kasus infertilitas ini disebabkan karena kualitas sperma yang buruk. Sedangkan pada wanita tidak mengalami gangguan pada organ reproduksinya.
Studi dari School of Medicine, Dentistry and Biomedical Sciences di Queen's University Belfast, menyatakan demikian setelah melakukan pemeriksaan sperma dengan mikroskop. Baik itu kecepatan,bentuk, dan konsentrasi sperma. Kerusakan DNA sperma ini juga sangat memungkinkan terjadinya keguguran, pada kehamilan di usia muda.
Profesor Sheena Lewis juga menjelaskan jika sepertiga pasangan yang mengalami masalah ini, tidak mengetahui secara pasti apa penyebab infertilitas yang dialaminya. Padahal para pasangan ini sudah banyak menginvestasikan uang untuk melakukan terapi kesuburan, seperti intrauterine insemination (IUI).
Untuk itu, Lewis bersama peneliti yang lain juga mengembangkan 'SpermComet'. Tes untuk mengukur kualitas sperma. Dengan tes ini, para pasangan dapat langsung mengetahui permasalahan secara gamblang, dan kemudian menentukan metode yang tepat untuk mengusahakan kehamilan.
Gaya hidup pun dianggap sebagai faktor penentu kualitas sperma. Seperti dilansir Health24, mengkonsumsi rokok, alkohol, dan diet tidak seimbang, menjadi pemicu peningkatan masalah reproduksi pria. Sementara pria yang banyak melakukan aktivitas fisik atau olahraga, akan memiliki kadar hormon lebih baik dan organ reproduksi lebih sehat. (eh)
Situasi Makin Gawat, Israel Targetkan Serang Wilayah Nuklir Iran di Kota Isfahan
Serangan Israel terhadap Iran mengincar kota Isfahan yang jadi pusat kegiatan nuklir negara tersebut. Namun, media lokal Iran menegaskan bahwa fasilitas nuklir masih aman
