Panduan Pertolongan Pertama Penderita Epilepsi

Ilustrasi otak
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Penderita epilepsi dapat diobati hingga serangan dapat berkurang bahkan hilang. Hal ini hanya bisa terwujud saat Orang Dengan Epilepsi atau ODE rutin minum obat.

Pemerintah Diminta Sediakan Jaminan Bagi Pekerja Informal
Sayangnya, banyak ODE yang menghentikan konsumsi obat saat merasa sudah lebih baik. Seperti diungkap Ketua Umum Yayasan Epilepsi Indonesia Dr.Irawaty Hawari pada VIVA.co.id, usai mengisi acara Yes I Can: Saya pasti bisa! saya harus bisa!, di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat, 23 Maret 2016.
 
Manfaat Sehat Jalani Peregangan Tubuh Secara Rutin
"Kalau pengobatan belum tuntas namun dihentikan, yang terjadi justru saat ada serangan lagi, pengobatan harus diulang kembali, dan pengobatan yang sebelumnya akan dianggap tidak ada,” ujarnya.
 
Cara Tepat Tangani Luka Kulit agar Tak Berbekas
Obat Anti Epilepsi atau OAE, sebaiknya tidak diganti kalau penderita sudah menemukan obat yang cocok. Karena OAE tidak sama seperti obat lainnya, yang bila tidak ada masih ada penggantinya. Meski ada banyak jenisnya, namun penderita epilepsi tidak bisa berganti-ganti obat.
 
Meski obat tersebut membantu mengurangi frekuensi kejang, ODE tetap saja mengalami kejang. Untuk itu bagi siapa saja yang melihat orang di sekitarnya mengalami kejang epilepsi, sebaiknya mengetahui bagaimana cara memberikan pertolongan yang tepat. 
 
"Karena kalau pertolongan tidak tepat, yang ada justru membahayakan penderita epilepsi." Pertolongan pertama yang bisa dilakukan antara lain.
 
1. Hindarkan benturan kepala atau bagian tubuh lainnya dari benda keras, tajam atau panas. Jauhkan dari tempat berbahaya, seperti tepi kolam.
 
2. Longgarkan baju, miringkan kepala ke samping untuk mencegah lidahnya menutupi jalan pernapasan.
 
3. Biarkan kejang berlangsung. Jangan memasukkan benda keras diantara gigi, karena dapat menyebabkan gigi patah.
 
4. Penderita akan bingung atau mengantuk setelah kejang, biarkan dia beristirahat.
 
5. Laporkan pada keluarga terdekat. Hal ini penting untuk pemberian pengobatan oleh dokter. Maka sebaiknya penderita epilepsi memiliki buku setidaknya mencatat nama sendiri dan nomor keluarga yang bisa dihubungi.
 
6. Bila serangan berulang-ulang dalam waktu singkat, atau penderita terluka berat, bawa segera ke dokter atau rumah sakit terdekat.
 
Bagi ODE dan orang-orang di sekitarnya sebaiknya juga mengetahui apa saja pencetus kejang epilepsi. Diantaranya adalah, ODE tidak boleh kurang tidur, tidak boleh terlalu senang, terlalu capek, panas, dingin, terkena sinar kilatan, dan harus makan teratur.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya