- Pixabay
VIVA.co.id – Saat baru lahir, seorang bayi memiliki 100 juta sistem saraf yang akan terus bertambah seiring pertumbuhannya. Ketika saraf anak tumbuh baik, tentunya akan membuat kemampuan otak si kecil berkembang dan aktif.
Sistem saraf pada otak anak penting untuk di stimulasi. Jika tidak, ada kemungkinan sistem saraf tersebut tidak berkembang. Jadi sangat penting untuk memberikan aktivitas yang merangsang sistem saraf si kecil. Lima cara ini bisa membantu anak untuk mengembangkan sistem saraf anak.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk membuat si kecil semakin aktif, seperti dilansir dari laman Ohbabymagazine:
1. Bermain games
Ajak si kecil untuk bermain yang melibatkan kelihaian tangannya. Misalnya saja, permainan 'peek-a-boo' atau yang biasa dikenal dengan ci-luk-ba. Respons si kecil pada permainan sederhana itu akan membuat irama yang baik di bagian-bagian tubuhnya.
2. Mengobrol
Saat mengganti popok merupakan momen yang ideal untuk membiarkan perhatian si kecil dengan obrolan Anda. Waktu yang tepat untuk berbincang dengannya selagi mengelus bagian perut dan kepalanya diyakini mampu membuat pertumbuhan otaknya semakin besar.
3. Mainan
Pilih alat bermain yang pas untuk perkembangan otak si kecil. Pilihlah mainan yang merangsang cara berpikir anak, misalnya yang menimbulkan efek sebab akibat seperti mainan yang memiliki suara atau lampu. Hal tersebut akan merangsang kemampuan motorik si kecil untuk memencet tombol dari mainan yang pada akhirnya menghasilkan sesuatu yang ia inginkan yaitu suara atau lampu.
4. Gunakan suara mainan yang berbeda
Masih berhubungan dengan mainan sebelumnya, namun kali ini bisa memilih mainan yang memiliki nada yang berbeda. Misalnya saja sebuah piano kecil dengan suara binatang dan bahasa yang berbeda-beda. Hal tersebut akan merangsang si kecil untuk menebaknya dan membuat ia berusaha untuk berbicara.
5. Buku
Sebisa mungkin, buat si kecil untuk tertarik dengan buku sejak usia dini. Arahkan buku bergambar binatang dan buat suara dari masing-masing binatang yang ditunjuk. Selain memicunya untuk mulai berbicara, hal itu juga membuat si kecil berusaha untuk memahami poin-poin penting untuk mengembangkan kamus di otaknya.
(ren)
