Kenali Bahaya Difteri pada Bayi Baru Lahir

Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA kerap kali diderita anak-anak.
Sumber :
  • Pixabay/unsplash

VIVA.co.id - Mengandung dan melahirkan seorang bayi lucu tentu membawa kebahagiaan tak terkira bagi seorang ibu. Namun, bersamaan dengan kebahagiaan itu muncul juga rasa cemas dan stres. Hal ini tidak lain karena Anda merasa takut akan berbagai penyakit atau gangguan yang dapat menyerang bayi, dan di antaranya bisa berakibat fatal.

Bayi berusia di bawah satu tahun memang masih sangat rapuh, sistem kekebalan tubuhnya sangat lemah sehingga amat sangat rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan.

Salah satu gangguan kesehatan yang berbahaya bagi bayi di bawah satu tahun adalah difteri. Karena itu, Anda perlu mengenali lebih lanjut mengeni penyakit ini.

Berikut ini adalah fakta-fakta dari difteri seperti dilansir laman Boldsky.

Fakta 1

Manfaat Sehat Air Kelapa untuk Balita

Difteri merupakan infeksi bakteri yang bisa terjadi pada bayi. Infeksi ini menyerang hidung dan tenggorokan sehingga membuatnya sulit bernapas.

Fakta 2

Ketika bayi terkena difteri, lapisan membran tebal berwarna abu-abu akan terakumulasi di tenggorokan dan membuat pernapasan menjadi tidak normal.

Fakta 3

Tips Memilih Pendingin Ruangan yang Ramah untuk Anak

Gejala lain difteri adalah lemas, demam, sesak napas, sakit tenggorokan, susah menelan, penurunan suara, pembengkakan kelenjar getah bening, batuk, dan sebagainya.

Fakta 4

Tahun 1920 menjadi tahun di mana kasus difteri mencapai puncaknya. Tapi sekarang, dengan adanya vaksin, difteri menjadi kasus gangguan kesehatan yang jarang terjadi.

Fakta 5

Apakah Buah Hati Anda Cukup Kalsium?

Difteri umumnya menyebar lewat bakteri yang ada di udara atau bisa juga disebabkan oleh benda yang sudah terkontaminasi dan pernah dipegang oleh bayi.

Fakta 6

Vaksin yang digunakan untuk mengatasi difteri adalah toksoid difteri yang diberikan dalam tiga atau empat dosis bersamaan dengan pengobatan lainnya.

Fakta 7

Dalam kasus yang ekstrem difteri dapat menyebabkan kelumpuhan mata, leher, tenggorokan, dan otot pernpasan. Jika tidak ditangani segera, penyakit ini bisa mengambil nyawa si bayi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya