Full Day School Dikhawatirkan Bisa Buat Anak Tertekan

Ilustrasi anak sekolah.
Sumber :
  • Pixabay/Public domain pictures

VIVA.co.id - Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengeluarkan wacana soal sistem sekolah sepanjang hari atau full day school. Wacana tersebut dimaksudkan untuk memenuhi pendidikan karakter di sekolah.

Polemik Full Day School, Ini Sikap PP Muhammadiyah

Full day school direncanakan untuk siswa berada seharian penuh di sekolah, namun tetap mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter, seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Meskipun masih dalam pengkajian mendalam, wacana tersebut segera menjadi perbincangan. Pasalnya, penerapan full day school ini belum tepat karena membutuhkan kesiapan ekstra dari berbagai pihak, terutama sekolah. Dilain sisi faktor psikologi anak juga harus dipertimbangkan.

Psikolog anak dan remaja, Irma Gustiana A,M.Psi, Psi menyebutkan soal dampak full day school bagi anak.

"Full day ataupun half day school seharusnya dijadikan pilihan bagi orangtua, bukan sistem. Karena kebutuhan orangtua dan kondisi setiap keluarga itu berbeda-beda," ujar Irma saat dihubungi ViVA.co.id pada Selasa, 9 Agustus 2016.

Irma menambahkan bahwa jika sistem ini benar terlaksana, pemerintah sebelumnya harus mempertimbangkan banyak aspek sebelum menjalankan sistem full day school.

"Kalau betul dilaksanakan seharusnya pemerintah siap dari beberapa aspek, misalnya kemampuan guru-guru untuk menghadapi full day school, lalu program dan lingkungan sekolah harus dipersiapkan secara matang," ujar Irma.

Di sisi lain, ada dampak psikologis yang ditimbulkan dari full day school, salah satunya adalah mengurangi peran orangtua.

"Dampak full day school ini tentunya bisa mengurangi peran orangtua. Karena anak akan seharian ada di sekolah. Selain itu jika full day school ini tidak dipersiapkan dengan baik, anak bisa merasa tertekan karena kehilangan waktu bermain. Meskipun di sekolah misalnya after class anak ikut ekskul atau bermain, tetap saja di sekolah semua serba terstruktur," ujar Irma.

Dengan adanya wacana tersebut, Irma berharap pemerintah bisa mempertimbangkan kembali, dan menjadikan sistem full day school ini pilihan bagi orang tua.

"Saya berharap sistem ini bisa dijadikan sebagai pilihan saja bagi orang tua. Selain itu program sekolah yang bisa membuat orangtua meluangkan waktu untuk terlibat dalam kegiatan sekolah juga sangat baik untuk anak," ungkap dia.

(ren)

Full Day School Ramai Ditolak, Komisi X Ingatkan Pemerintah
Sekretaris Kabinet Pramono Anung

Istana Kecewa Demo Tolak FDS Jadi 'Bunuh Menteri'

Pramono menduga ada pihak yang memanas-manasi.

img_title
VIVA.co.id
15 Agustus 2017