Cek Kesehatan Mata jika Anak Tak Bisa Diam Saat Belajar

Anak belajar bahasa.
Sumber :
  • Pixabay/Publikdomainpictures

VIVA.co.id – Tepat 9 Oktober nanti, akan diperingati sebagai Hari Penglihatan Sedunia. Di momen tersebut Kementerian Republik Indonesia (Kemenkes) ingin mengkampanyekan pentingnya mata sebagai fungsi vital indera pada manusia.

8 Manfaat Manfaat Buah Nanas untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Turunkan Berat Badan!

"Di dunia mengambil judul Stronger Together, kalau di Indonesia menjadi Solid dan Sinergi dalam Mencegah Kebutaan. Kebutaan ini perlu menjadi perhatian dari panca indera kita," katanya Menteri Kesehatan Nila F Moeloek saat konfrensi pers Hari Penglihatan Sedunia di Kemenkes, Jakarta, Jumat 7 Oktober 2016.

Ia juga mengatakan, mata memiliki delapan fungsi vital salah satunya penglihatan membuka jendela dunia. Tak hanya itu, ia juga menilai bahwa mata merupakan indera yang cukup unik, di mana setiap manusia ketika lahir dalam keadaan tidak bisa melihat hanya bisa melihat terang dan gelap saja. Kemudian seiring pertumbuhannya, mata perlu dirangsang agar saraf mata bisa melihat dengan sempurna ketika memasuki usia lima tahun.

Ancaman Kebutaan Mengintai! 111,8 Juta Penduduk Indonesia Berisiko Glaukoma di Tahun 2040

Begitu pentingnya fase pertumbuhan dan perkembangan penglihatan pada usia ini, maka orangtua perlu memberi perhatian agar tidak terjadi gangguan.

"Kalau terganggu, misalnya ada anak yang baru ketahuan ada refraksi mata menjelang usia 11 tahun. Nilainya jadi terganggu. Guru juga perlu mengetahui biasanya anak yang penglihatannya terganggu tidak bisa diam, sering dikira mau mencontek," kata Nila.

Indonesia Peringkat 3 dengan Jumlah Gangguan Penglihatan Terbanyak di Dunia

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya fungsi mata. Karenanya, Kemenkes juga terus melakukan upaya penanganan gangguan penglihatan pada anak, salah satunya dengan pemberian kacamata. Kacamata memiliki peran penting dalam mengoreksi penting.

Selain itu, Kemenkes juga memfokuskan program pada gangguan penglihatan karena katarak. Di samping itu masalah kebutaan di Indonesia juga angkanya terus meningkat, target Kemenkes adalah menurunkan angka kebutaan dari empat persen menjadi 0,5 persen.

"Jangan abaikan masalah penglihatan, mata memang kecil tapi kalau buta itu membutuhkan pendamping. Kita lihat itu membutuhkan biaya yang tinggi dan akan menjadi beban. Apalagi di Indonesia penderita katarak semakin muda," kata Nila.

Anak belajar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya