- Pixabay/karosieben
VIVA.co.id – Hampir semua orang menganggap bahwa merokok sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Hal ini, membuat sebagian dari mereka para perokok aktif, sulit berhenti dan melepas rokok di kesehariannya.
Sudah banyak artikel dan penelitian yang mengemukakan bahaya rokok bagi tubuh. Bagaimanapun, kebanyakan perokok aktif tetap merasakan kesulitan untuk melepas ketergantungannya pada rokok. Padahal, tubuh akan merasakan manfaat baiknya, sejak 20 menit setelah aktivitas merokok dihentikan.
Menurut ASAPScience, 20 menit setelah rokok terakhir dimatikan, detak jantung dan tekanan darah akan kembali normal. Hal ini disebabkan dari nikotin yang membuat produksi hormon epinefrin dan norepinefrin secara bersamaan, yang bekerja sebagai hormon "flight or fight", di mana dapat membuat pembuluh darah menyempit dan meningkatkan detak jantung.
Setelah dua jam berlalu, sayangnya tubuh akan menagih keinginan untuk merokok kembali, yang dapat memicu perubahan suasana hati dan sensitivitas tubuh. Namun, jangan khawatir, itu artinya tubuh mulai berangsur baik.
Delapan jam usai berhenti merokok, karbondioksida mulai menghilang dari paru-paru. Seiring dengan itu, paru-paru memungkinkan asupan oksigen meningkat ke dalam aliran darah dan berangsur-angsur kembali normal.
Kemudian, 24 jam setelahnya, tubuh akan spontan batuk lebih dari biasanya. Namun, hal itu menjadi tanda bahwa tubuh mulai mengeluarkan banyak racun di dalam paru-paru akibat nikotin.
Dan 72 jam setelahnya, efek samping yang begitu ekstrem sangat terasa. Tapi, tentu saja, kondisi itu hanya berjalan sementara.
Nah, setelah kondisi-kondisi tersebut berlalu, tubuh mulai terbiasa tanpa asupan nikotin dari rokok. Tubuh juga akan kembali meningkatkan fungsi-fungsinya kembali seperti semula.
