Menguak Mitos Bayi Prematur Harus Puasa Seminggu

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Bayi yang lahir secara prematur tentunya perlu mendapatkan penanganan dan perawatan khusus. Sebelumnya, sebuah anggapan yang berkembang, seorang bayi prematur mesti dipuasakan selama kurang lebih satu minggu.

Agar ASI Perah Melimpah, Begini Tips Pumping yang Benar

Namun, hal ini dikoreksi oleh DR. Dr. Rinawati Rohsiswatmo Sp.A (K), dokter spesialis anak konsultan bayi prematur. Menurut perkembangan pengetahuan di dunia medis, bayi prematur justru mesti diberikan Air Susu Ibu (ASI) paling tidak satu jam setelah kelahiran.

Tentu saja ada syaratnya. Menurutnya, bayi mesti dibersihkan, dan sudah memiliki kondisi yang cukup stabil untuk diberikan ASI. Hal ini, kata dia, juga jadi tantangan tersendiri bagi para dokter kandungan.

Betrand Peto Minum ASI Perah Sarwendah jadi Kontroversi, Ini Kata Ahli

"Jadi penanganan bayi itu terus berkembang, mungkin ada beberapa yang kita perbaiki. Tapi apa bayi (prematur) harus dipuasakan, jawabannya tidak," katanya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Februari 2017.

Dia menegaskan bahwa mempuasakan atau dengan kata lain mengistirahatkan usus bayi prematur selama tiga hari, tanpa alasan medis yang jelas, sudah cukup berbahaya bagi bayi. Hal ini menyebabkan kerusakan rusuk secara bertahap.

Minum ASI Sarwendah, Betrand Peto: Manis Bun

Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa bayi mesti mendapatkan ASI sejak satu jam pertama usai kelahiran, meski hanya beberapa tetes. Pemberian ASI sendiri punya manfaat yang vital bagi bayi prematur.

"Yang terjadi jika diberi ASI dari ibunya itu, dia kelenjar getah bening yang menghasilkan kekebalan tubuh begitu dikasih cuma satu tetes. Itu penting, sebab bayi prematur banyak meninggal bukan karena tidak bisa napas, tapi tidak bisa mencerna susunya," ujar dia.

Terlebih bagi bayi dengan berat 1.500 gram, ASI adalah pilihan terbaik yang harus diberikan. Jika sang ibu kesulitan mengeluarkan ASI, jalan kedua ialah dengan mencari donor. Namun, jika tetap kesulitan, jalan terakhir adalah dengan memberikan susu formula.

"Jadi ASI itu yang the best, susu formula itu pengecualian dan jalan terakhir," katanya menambahkan. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya