Bahaya Mengerikan Bullying untuk Masa Depan Anak

Ilustrasi remaja
Sumber :
  • Pixabay/ wokandapix

VIVA.co.id – Bully ternyata tidak hanya berdampak pada mental dan fisik anak dalam jangka pendek. Anak yang semasa kecil dirusak atau dibully, juga memiliki risiko kesehatan yang terkait dengan paparan stres kronis, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes di masa dewasa.

Kasus Bullying SMA Binus BSD, Anak Vincent dan Pelaku Lainnya Dikenakan Wajib Lapor

Seperti dilansir dari Indian Express, bullying yang menimbulkan bentuk klasik stres sosial kronis, bisa memiliki efek yang berlangsung pada kesehatan fisik sebagai bentuk stres fisik atau mental yang menyebabkan beban di tubuh, sehingga meningkatkan keausan, yang disebut sebagai beban allostatic.

Beban allostatic ini mencerminkan dampak kumulatif dari respon biologis terhadap stres berkelanjutan atau berulang, menurut penelitian baru-baru ini. Ketika seorang individu terkena periode singkat dari stres, tubuh sering berusaha mengatasi tantangan dan memulihkan kembali ke dasar.

Perilaku Orang Tua Berdampak Anak Melakukan Bullying di Sekolah, Begini Kata Psikolog

"Namun, dengan stres kronis, proses pemulihan ini mungkin tidak akan terjadi, dan beban allostatic dapat menumpuk pada titik overload. Di negara-negara yang mengenal istilah overload allostatic, proses fisiologis penting untuk kesehatan dan kesejahteraan, tapi bisa juga berdampak negatif," kata Susannah J. Tye dari Mayo Clinic organisasi penelitian non profit kesehatan di AS.

Dengan meningkatnya beban allostatic, stres kronis dapat menyebabkan perubahan dalam hormonal, dan tanggapan metabolik. Seiring waktu, perubahan fisiologis ini dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit, termasuk depresi, diabetes, dan penyakit jantung, serta perkembangan gangguan kejiwaan, Tye menambahkan.

Orang Tua Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Anak Jadi Korban Bullying

Selain itu, stres kronis juga dapat mengganggu kemampuan anak untuk mengembangkan keterampilan psikologis yang menekan ketahanan, mengurangi kemampuan mereka untuk mengatasi stres di masa depan.

Menurut peneliti, studi ini menunjukkan pentingnya menangani intimidasi sebagai "komponen standar" dari perawatan klinis untuk anak-anak, serta dalam perawatan kesehatan mental.

"Setelah diberhentikan dari pengalaman berbahaya dari masa kanak-kanak, intimidasi sekarang diakui memiliki efek psikologis yang signifikan, terutama dengan paparan kronis," kata Tye.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya