- pixabay/pexels
VIVA.co.id – Testoteron merupakan hormon yang sangat penting bagi pria. Hormon ini yang dapat menentukan kebugaran dan kondisi kesehatan pria secara menyeluruh. Rendah atau kurangnya hormon testeron akan sangat memengaruhi kondisi pria, termasuk dalam hal hubungan seksual.
Dokter spesiais andrologi dari RS Fatmawati, dr. Nugroho Setiawan, MS, SpAnd menerangkan, pria yang sudah berusia 40 tahun ke atas hampir pasti akan mengalami penurunan hormon testoteron.
Menurunnya hormon testoteron ini disebut juga dengan sindrom defisiensi hormon (TDS) atau hipogonadisme. Namun, meski umum dialami pria di atas usia 40 tahun, tidak menutup kemungkinan pria di bawah 40 tahun juga bisa mengalaminya.
"Orang yang muda di bawah 40 tahun juga ada, bisa dikarenakan gaya hidup yang buruk atau ada penyakit penyerta sehingga mengalami penurunan testoteron lebih cepat dari seharusnya," jelas Nugroho saat diskusi media 'Seputar Masalah Intim Lelaki' di D'Lab, Jakarta, Kamis 6 April 2017.
Yang disayangkan adalah banyak masyarakat yang tidak menyadari kondisi ini, karena tidak ada keluhan apa-apa sehingga menganggap tidak terjadi apa-apa.
Nugroho menjelaskan, hipogonadisme merupakan gejala klinis di mana pria mengalami kekurangan testoteron akibat testis yang gagal memproduksi testoteron dalam jumlah normal. Kondisi ini memiliki konsekuensi pada produksi sperma yang juga menurun sehingga pasangannya tidak bisa mengandung.
Penyebab hipogonadisme pun ada beberapa level. Yang pertama adalah karena proses usia yang semakin menua. Selain itu, bisa karena penyakit yang tidak dikendalikan.
"Gaya hidup buruk seperti kegemukan, kurang tidur juga bisa membuat testoteron lebih cepat menurun," imbuh Nugroho.
