Penyebab Vaksin HPV Belum Jadi Program Nasional

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Pixabay/Ann_San

VIVA.co.id – Posisi vaksinasi HPV dalam program imunisasi nasional masih dalam demonstrasi, belum masuk program nasional. Dari sudut program, harus ada gambaran apakah vaksin baru bisa diimplementasi, sebelumnya harus diujicoba dahulu.

Titiek Puspa Akui Idap Kanker Serviks, Gimana Pencegahannya Ya?

Vaksin HPV sudah tersedia di Indonesia sejak 10 tahun lalu. Sayangnya, vaksin HPV masih belum masuk ke dalam program nasional Tanah Air.

"Banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Begitu vaksin masuk program, diharapkan tidak putus, terus berkelanjutan,” ujar Kasubdit Imunisasi Kementrian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, di kawasan Menteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bahayanya kalau Vaksin HPV Terlambat Diberikan

Faktor pertimbangan introduksi vaksin baru mencakup beban penyakit, keamanan dan keefektifan HPV, kesulitan impor ditakutkan vaksinnya sendiri jadi terputus. Belum bisanya diproduksi oleh Indonesia, membuat vaksin ini menjadi rentan didapatkan.

"Bukan uji coba keamanan vaksin, melainkan etik, apakah bisa jalan dengan program demonstrasi. Berikutnya kita diskusikan lagi, apakah bisa masuk program nasional," jelasnya.

Jelang Nikah, Bunga Jelitha-Syamsir Alam Vaksin HPV

Harga vaksin pun harus terjangkau, dan kondisi keuangan Negara harus cukup untuk pembelian vaksin, tanpa mengorbankan dana untuk pembangunan. Meski demikian, efektivitas vaksinasi tetap diyakini lebih baik dari skrining.

"Skrining dilakukan pada perempuan yang sudah menikah, di mana sudah ada risiko, sehingga agak terlambat. Sedangkan vaksinasi kita berikan sedini mungkin sebelum ada paparan virus, jadi kita sudah menang selangkah," papar dr. Prima.

Ilustrasi vaksin.

Ibu Hamil Terinfeksi Virus HPV, Ini Bahayanya Bagi Janin

Penelitian yang dilakukan pada 960 wanita hamil dan melahirkan di Korea, sekitar 24 persennya ditemukan adanya virus HPV.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2021