Bahaya Mengerikan Anemia pada Ibu Hamil

Ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

VIVA.co.id – Angka kematian ibu di Indonesia masih terbilang tinggi. Di tahun 2010 saja angkanya melebihi negara-negara Asia lain seperti India, Filipina, dan Vietnam. Penyebabnya antara lain adalah perdarahan karena darah tinggi, infeksi, dan komplikasi masa nifas.

Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading, Pelaku Rampas Ponsel Korban Sebelum Kabur

Selain itu,  anemia juga turut menyumbang 20-40 persen kematian ibu. Hal ini dikarenakan banyak ibu hamil yang enggan memeriksakan Hemoglobinnya. Padahal 99 persen kematian maternal di negara dengan sumber daya rendah masih bisa dicegah dengan melakukan pemeriksaan.

Menurut dr. Rully Ayu Nirmalasari, SpOG, ibu hamil bisa menghadapi komplikasi saat hamil seperti abortus, perdarahan, mual-mual dan muntah. Kemudian janin yang dibiarkan saja berkembang tidak sempurna sehingga mengalami fetal growth restriction atau pertumbuhannya terhambat.

Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Ditangkap

Selain itu, ibu juga bisa menghadapi preterm birth atau kelahiran prematur, hipoglikemi sehingga bayi kejang dan meninggal saat lahir.

"Ibu hamil dipenuhi komplikasi yang tidak disadari," kata Rully kepada VIVA.co.id.

Harus Dicegah Sejak Dini, Inilah Masalah Kulit yang Rentan Dialami oleh Wanita Hamil

Meski bayi lahir dengan selamat tapi ketika dia tumbuh menjadi anak dia bisa mengalami keterlambatan neuro development atau gangguan kognitif yang menyebabkan gangguan bicara, baca, dan belajar. Akhirnya mengakibatkan pencapaian akademik yang buruk.

Kalaupun anak bisa melewati masa tersebut namun ketika dia dewasa dan memiliki suami kemudian hamil, dia bisa melahirkan anak yang berisiko hipertensi, jantung koroner, diabetes tipe 2, obesitas, dan kecenderungan status ekonomi rendah saat dewasa.

Karena itulah perlu dilakukan persiapan sejak prakonsepsi untuk menurunkan kondisi ini. Rully menambahkan pemerintah mengerluarkan strategi Safe Motherhood yakni strategi penurunan kematian ibu melalui pengasuhan antenatal.

"Ini merupakan program terencana yang mengobservasi dan mengedukasi penanganan medik pada ibu hamil yang meliputi indentifikasi risiko, pencegahan, dan penanganannya," kata Rully.

Pada 2016 WHO membuat guideline baru yang merekomendasikan antenatal positive experience, yaitu perempuan dalam pusat perawatan untuk membuat mereka tetap senang selama hamil dan memastikan bayi bisa memulai kehidupan dalam kondisi yang optimal. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya