Aturan Buka Puasa untuk Penderita Diabetes

Suasana Buka Puasa di India
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat bagi pasien diabetes mengontrol dan mengatur kadar gula darahnya agar tetap stabil dan normal. Namun, menjaga kadar gula darah ini, tentu sulit bagi penderita diabetest.

Sebab, bukan hal yang mudah menahan diri untuk tidak kalap menyantap hidangan saat berbuka puasa. Hal inilah yang seringkali membuat gula darah penderita diabetes tinggi.

Buka Puasa Bersama Wartawan, Irjen Sandi Bicara Pentingnya Peran Media Kawal Agenda Nasional

Sebenarnya, jika asupan gizi penderita diabetes sehat dan teratur, gula darah di dalam tubuh pun bisa terkontrol.

Menurut Dokter diabetologist dan endocrinologist Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, dr Johanes Purwoto, Sp.PD-KEMD, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, penderita diabetes sebenarnya bebas mengonsumsi aneka jenis makanan apapun. Bahkan penderita diabetes boleh mengonsumsi minuman manis saat berbuka puasa. Tapi, tetap ada batasannya.

Jokowi Adakan Buka Puasa Bersama Menteri di Istana

"Namun jangan terlalu berlebihan karena memicu diabetes jadi risiko tinggi."

Ia menganjurkan, akan lebih baik, konsumsi air putih delapan gelas per hari dan diatur waktunya. Tetapi ukuran ini juga melihat ukuran tubuh dan jenis pekerjaan seseorang, ada di lapangan atau di kantor saja.

Persib Bandung Bagi-bagi Takjil Gratis, Maskot Ikut Turun ke Jalan

Di samping itu, Johanes juga mengatakan untuk menghindari kopi dan teh karena menguras cairan dalam tubuh dan membuat tubuh buang air kecil terus menerus. Ingat, selain cairan, tubuh juga butuh sayuran.

“Selain berbuka dengan yang manis, tubuh kita perlu sayur dan buah segar. Karenanya perbanyak serat, kurangi lemak daging sapi atau kambing dan lebih baik daging ayam tanpa kulit atau ikan. Sumber karbohidrat yang dianjurkan beras (nasi) merah, roti gandum yang yang berbiji-biji,” terangnya menambahkan.

Sementara untuk sumber protein bisa dari telur namun kuningnya dibatasi. Kacang-kacangan pun baik. Hindari sumber lemak jahat seperti santan dan gorengan. Yang sehat adalah minyak zaitun atau buah zaitun. Sumber lemak baik ada pada buah alpukat juga.

Yang perlu diingat juga, usai melaksanakan ibadah tarawih, tidak dianjurkan makan-makanan sumber karbohidrat kembali seperti nasi.

"Sebaiknya sayur dan buah-buahan saja. Namun bila penderita diabetes tetap masih ingin makan yang mengenyangkan bisa dengan roti gandum, " kata Johanes.

Begitu juga dengan olahraga, dia menambahkan, untuk memeriksakan terlebih dahulu. Hal ini karena biasanya setelah berolahraga bisa membuat glukosa tinggi.

"Olahraga yang dianjurkan adalah aerobik, sepeda santai dan jogging. Dan, obat paling murah untuk penderita diabetes adalah diet dan olahraga teratur dengan sering memeriksakan diri,” kata dia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya