Main Video Game Tingkatkan Kemampuan Otak Anak, Benarkah?

Ilustrasi video game
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Apakah buah hati Anda gemar bermain video game? Jika iya, jangan terlalu melarangnya. Sebab, menurut sejumlah ilmuwan, bermain video game dapat membantu mengubah bagian otak yang bertanggung jawab untuk perhatian dan keterampilan visuospatial, yakni keterampilan yang membuat kita mampu mengenali bentuk persegi, segitiga, kotak atau piramida.

5 Rekomendasi Permainan, Bisa Tingkatkan Motorik Kasar dan Halus Anak Berkebutuhan Khusus

Dilansir dari laman Times of India, Minggu, 2 Juli 2017, studi ini menganalisis lebih dari 100 studi ilmiah. Para peneliti, yang dipimpin oleh Marc Paulus dari Universitat Oberta de Catalunya di Spanyol mengungkapkan, anak yang gemar bermain game menunjukkan adanya peningkatan dalam beberapa jenis perhatian, seperti perhatian berkelanjutan atau perhatian tertentu.

Selain itu, bermain video game juga dapat meningkatkan ukuran dan efisiensi bagian-bagian otak yang berkaitan dengan keterampilan visuospatial.

Siswa Madrasah Bermain MB Junior Bersama Iriana Jokowi dan OASE KIM 

Lebih lanjut, pada para pemain game, bagian otak yang dilibatkan dalam perhatian diketahui lebih efisien dan membutuhkan aktivasi lebih sedikit untuk mempertahankan perhatian atau tugas yang diminta.

Di sisi lain, hippocampus bagian kanan diketahui menjadi lebih besar pada pemain game yang bermain dalam jangka waktu lama.

Ajak Anak Main MB Junior, Cara Kemenag Kampanyekan Moderat Sejak Dini

Pada studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience itu, tim peneliti mengumpulkan dan menganalisis 122 studi ilmiah, 22 di antaranya melihat pada perubahan struktural di otak dan 100 lainnya melihat pada perubahan dalam fungsionalitas atau perilaku otak.

Sebaliknya, para peneliti mengingatkan, video game juga bisa berubah menjadi adiktif dan menimbulkan 'gangguan permainan game internet'. Gangguan ini bisa menyebabkan masalah seperti obesitas dan penglihatan yang memburuk, begitu juga dengan masalah emosi.

"Tampaknya video game memiliki baik sisi positif (pada perhatian, keterampilan visual dan motorik) maupun sisi negatif (risiko kecanduan), dan penting bagi kita untuk merangkul kompleksitas ini," ujar Paulus. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya