3600 Kasus Katarak Baru Terjadi Setiap Tahun di Yogyakarta

Operasi Katarak
Sumber :
  • Viva.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Setiap tahunnya di DIY diperkirakan terdapat 3.600 kasus penderita katarak baru yang butuh penanganan medis. Sayangnya untuk operasi katarak butuh biaya yang cukup besar, yaitu sekitar Rp11 juta untuk sekali operasi dan harus dilakukan sebanyak 2 kali.

Glaukoma Lebih Berbahaya Daripada Katarak

Ketua Satuan Pemberantasan Buta Katarak DIY, Prof. dr Suhardjo mengatakan jumlah penderita baru katarak ini dihitung dengan rumus per satu juta penduduk terdapat seribu penderita katarak baru setiap tahunnya.

"Jadi kalau penduduk DIY tahun 2017 ini mencapai 3,6 juta maka ada 3600 penderita katarak baru setiap tahunnya," ungkapnya disela-sela acara operasi gratis katarak di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta, Minggu 6 Agustus 2017.

Ancaman Kebutaan Mengintai! 111,8 Juta Penduduk Indonesia Berisiko Glaukoma di Tahun 2040

Dokter spesalis mata yang biasa berdinas di RSUP Sardjito Yogyakarta ini mengatakan kasus penderita katarak memang didominasi oleh usia lanjut. Namun demikian dalam perkembangan jamannya pada usia produktif juga ditemui kasus katarak.

"Biasanya katarak menyerang pada usia 60 tahun ke atas. Namun kini usia 30 tahun juga sudah bisa terkena katarak," terangnya.

Cegah Kebutaan, BNI Gelar Operasi Katarak di Indonesia Timur

Katarak yang menyerang pada usia yang masih muda dan produktif ini lebih banyak disebabkan karena mempunyai penyakit gula dan juga hipertensi.

"Yang paling berdampak pada timbulnya katarak adalah penyakit gula. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan namun hanya bisa dikontrol saja agar kadar gula dalam kondisi normal," ujarnya.

Penderita katarak ini juga sangat rentan menyerang kepada petani yang sering terpapar sinar matahari saat berada di sawah sehingga perlengkapan seperti topi atau caping wajib digunakan petani agar mata tidak terpapar langsung dengan matahari.

"Topi atau caping bagi petani tidak saja melindungi dari panas namun juga melindungi mata dari sinar ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kesehatan mata," tuturnya.

Lebih jauh Suhardjo mengatakan dengan jumlah 3600 kasus baru katarak pertahunnya dan jumlah rumah sakit yang ada di Yogyakarta yang bisa memberikan pelayanan operasi katarak maka kasus katarak sebenarnya bisa ditangani.

"Seperti di Bantul dengan seribu penderita katarak baru seharusnya bisa ditangani karena jumlah rumah sakitnya cukup memadai dan bisa memberikan pelayanan operasi katarak," ungkapnya.

Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul, dr Gandung Bambang Hermanto mengatakan setiap tahun RSUD Panembahan Senopati Bantul melayani tak kurang dari 300 pasien katarak yang melakukan operasi mata.

"Dengan 13 rumah sakit yang ada saya kira 1000 kasus penderita katarak baru ini dapat ditangani," ungkapnya.

Diakuinya kendala biaya operasi katarak yang cukup mahal jika tidak punya kartu jaminan kesehatan seperti BPJS, Jamkesda atau Jamkesmas cukup berat bagi penderita katarak apalagi dari kekuarga kurang mampu.

"Nah operasi katarak gratis ini sebagai solusi bagi warga yang tidak mampu dan tidak memiliki kartu jaminan kesehatan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya