Konsumsi Cokelat Bisa Kurangi Pembengkakan Usus

Ilustrasi makan cokelat.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Staples

VIVA.co.id – Mengonsumsi makanan kaya protein seperti kacang-kacangan, telur, biji-bijian, kacang-kacangan, unggas, yogurt, keju dan bahkan cokelat dapat mendorong lingkungan usus yang lebih toleran dan mengurangi pembengkakan. Hal ini juga berarti meredakan sakit perut dan diare penyakit radang usus. 

Serba-serbi Perayaan Valentine 14 Februari

Menurut studi, jenis makanan ini mengandung jumlah tryptophan yang cukup, sebuah asam amino yang digunakan dalam penumpukan protein, yang saat diberi makan pada tikus menyebabkan perkembangan sel kekebalan tubuh yang mendorong usus toleran.

Temuan menunjukkan, bahwa diet kaya protein memicu munculnya sel kekebalan tubuh di Lactobacillus reuteri (L. reuteri), bakteri yang biasanya hidup di usus, dan bersama-sama meningkatkan sistem kekebalan usus yang lebih toleran dan mengurangj inflamasi.

Deretan Tradisi Aneh Valentine di Seluruh Dunia, Ada yang Bikin Melongo!

"Kami membangun hubungan antara satu spesies bakteri, Lactobacillus reuteri, itu adalah bagian normal mikrobioma usus, dan pengembangan populasi sel yang mempromosikan toleransi," kata Marco Colonna, Robert Rock Belliveau, Profesor di Washington University School Kedokteran di St.Louis.

 "Semakin banyak triptofan yang dimiliki tikus dalam makanan mereka, semakin banyak sel kekebalan yang mereka miliki," kata Belliveau seperti dilansir dari indianexpress, Senin 7 Agustus 2017.

Mengapa Hari Valentine Sangat Identik dengan Cokelat? Ini Faktanya

Untuk penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science, tim tersebut memeriksa tikus yang pernah hidup dalam kondisi steril sejak lahir dan bebas kuman. Ketika L. reuteri diperkenalkan pada tikus-tikus ini, sel kekebalan tubuh muncul.

Selanjutnya, ketika triptofan berlipat ganda pada pakan tikus, jumlah sel tersebut meningkat sekitar 50 persen. Manusia memiliki sel yang mempromosikan toleransi sama seperti tikus, dan memiliki L. reuteri di saluran cerna. 

"Perkembangan sel-sel ini mungkin adalah sesuatu yang ingin kita dorong karena sel-sel ini mengendalikan peradangan pada permukaan dalam usus," ujar Luisa Cervantes-Barragan, peneliti Postdoctoral dari universitas tersebut.

"Tingkat triptofan tinggi di hadapan L. reuteri dapat menyebabkan perluasan populasi ini," kata Cervantes-Barragan menambahkan. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya