Awas, Kerja Lebih dari 55 Jam Seminggu Membahayakan Jantung

Ilustrasi bekerja.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Bekerja selama berjam-jam sangatlah melelahkan dan bisa membuat suasana hati menjadi buruk. Bekerja dalam waktu yang lama seharian juga bisa meningkatkan tingkat kecemasan dan depresi.

Keluarga Ungkap Penyebab Meninggalnya Sopyan Dado, Punya Riwayat Diabetes Hingga Sakit Jantung

Apalagi jika Anda sering bekerja lebih awal di pagi hari dan pulang kantor terlambat, bahkan sampai membawa pekerjaan ke rumah.

Menurut sebuah studi yang belum lama ini dilakukan, orang yang sering bekerja lembur atau melebihi waktu normal memiliki risiko penyakit jantung yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang kerja sesuai waktu. Demikian dilansir dari laman Metro.co.uk, Senin, 7 Agustus 2017.

Mantan Istri Ungkap Kondisi Kesehatan Donny Kesuma Sebelum Meninggal Dunia

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Heart Eropa, peneliti menemukan bahwa jam kerja yang lama berkaitan dengan fibrilasi atrial, sebuah kondisi yang menyebabkan detak jantung menjadi tak normal dan seringkali sangat cepat.

Kasus-kasus fibrilasi atrial yang buruk pada akhirnya akan memicu stroke atau gagal jantung.

Mantan Istri Bersyukur Bisa Dampingi Donny Kesuma di Masa Kritis

Dalam studi ini sebanyak 85.000 orang yang terdiri dari pria dan wanita diteliti. Tak ada satupun dari mereka yang menderita fibrilasi atrial. Namun, setelah kesehatan mereka diamati setelah 10 tahun kemudian, diketahui mereka yang bekerja lebih dari 55 jam per minggu memiliki risiko mengidap fibrilasi atrial 1,4 kali lebih tinggi.

Studi itu juga mengonfirmasi bahwa jam kerja yang panjang berkaitan dengan depresi, kecemasan obesitas dan penggunaan alkohol.

"Diketahui bahwa jam kerja yang panjang meningkatkan risiko gangguan irama jantung menjadi 40 persen lebih tinggi dibanding mereka yang bekerja dalam waktu atau jam standar," demikian laporan studi tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya