Cara Kemenkes Ungkap Bahaya Mengerikan Rokok

Industri rokok.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

VIVA.co.id – Sebagai upaya pengendalian tembakau dan informasi bahaya rokok, Kementerian Kesehatan bersama dengan Vital Strategis, telah meluncurkan iklan layanan masyarakat terbaru dengan mengangkat tema "Batuk Perokok".

Asosiasi Periklanan Tolak Aturan Produk Tembakau di RPP Kesehatan

Iklan berdurasi 30 detik yang telah tayang 10 hingga 31 Agustus  2017 lalu ini, menyasar generasi muda supaya tidak merokok. Hal ini, karena berdasarkan data dari The Tobacco Atlas menyebut adanya lebih dari 2.677.000 anak dan 53.767.000 orang dewasa mengonsumsi tembakau setiap hari di Indonesia.

"Yang temanya sekarang batuk perokok ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa adanya efek terhadap kesehatan dengan merokok," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, MPH, dalam acara media diskusi di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa 5 September 2017.

Wacana Larangan Total Iklan Rokok Dinilai Akan Gerus Pendapatan Industri Kreatif

Selain itu, Plt, Direktur Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr. Eni Gustina memaparkan bahwa iklan layanan masyarakat ini yang digencarkan di tengah massifnya iklan rokok saat ini, diharapkan dapat memberikan informasi sesungguhnya tentang efek negatif dari rokok selain dari rokok yang digambarkan oleh iklan rokok selama ini.

Dalam iklan tersebut ditampilkan cuplikan gambar asli dari beberapa korban yang menderita penyakit yang diakibatkan oleh rokok.

Pengusaha Tolak Rencana Larangan Total Iklan Rokok

"Ini memang terkesan seperti ada materi yang menakutkan, dimana ada penyakit yang ditampilkan secara close up tapi ini dengan tujuan untuk memberikan pemahaan kepada masyarakat bahwa bahayanya akan seperti itu ketika merokok," paparnya.

Dengan adanya iklan layanan masyarakat ini diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih peduli terhadap bahaya merokok khususnya untuk generasi muda.

"Ketika seseorang sudah mengonsumsi rokok, dia akan meimbulkan efek ketergantungan dan sulit untuk berhenti, kami harap dengan adanya iklan ini dapat membuat mereka mengurungkan niatnya untuk merokok," ujarnya.  (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya