Tidur dengan Suhu Dingin Bisa Bikin Kurus

Ilustrasi tidur.
Sumber :
  • pixabay/unsplash

VIVA.co.id – Percaya atau tidak, suhu ruangan ternyata memengaruhi kenyamanan saat tidur. Tidak hanya itu, suhu ruangan tertentu saat tidur juga bisa membakar lemak di tubuh.

Tidur Siang Satu Jam Lebih, Bisa Jadi Gejala Diabetes Tipe 2

Dilansir dari laman Reader's Digest, Kamis 7 September 2017, tidur di malam hari membutuhkan banyak aspek kenyamanan, salah satunya berasal dari suhu kamar tidur. Selain memberi kenyamanan, suhu yang tepat saat tidur memicu proses metabolisme lebih baik dan berdampak pada pembakaran lemak di tubuh yang lebih banyak.

Para peneliti menemukan, tidur dengan suhu ruangan antara 60 hingga 67 derajat fahrenheit atau 16 derajat celcius, dapat meningkatkan proses metabolisme secara instan. Faktanya lagi, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes, menemukan bahwa mereka yang tidur di ruangan bersuhu 66 derajat, dapat membakar hingga tujuh persen kalori.

Studi: Terlalu Banyak Tidur Tingkatkan Risiko Kematian

Nyatanya, suhu dingin ruangan dapat menjaga tubuh dari penyakit metabolik seperti diabetes. Sebab, suhu dingin dapat membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mencapai suhu normalnya 98,6 derajat.

Dengan tubuh yang bekerja lebih keras, membuat kalori terbakar lebih banyak. Tidak hanya itu, tidur dengan suhu ruangan yang dingin dapat memberi manfaat kesehatan lain, seperti menjaga otak dari penyakit alzheimer dan meningkatkan produktivitas.

Terlalu Lama Tidur Siang Bisa Sebabkan Diabetes

Serta, tidur di suhu ruangan yang dingin membantu mencegah proses penuaan dini. Peneliti menunjukkan, banyaknya melatonin yang diproduksi, membantu mencegah proses penuaan dini dengan lebih baik.

Ilustrasi tidur.

Cara Mudah Hitung Kebutuhan Waktu Tidur

Dibutuhkan enam sampai sembilan jam waktu tidur malam yang berkualitas

img_title
VIVA.co.id
16 November 2016