Laki-laki Rentan Terkena Penyakit Tuberkulosis

Ilustrasi tuberkulosis.
Sumber :

VIVA.co.id –  Tuberkulosis  menjadi salah satu penyakit yang membahayakan. Badan Kesehatan Dunia menyebut, TB menjadi salah satu dari 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia.

WHO Sarankan Ukraina Hancurkan Patogen di Lab untuk Cegah Penyebaran

Penyakit menular paru-paru yang  disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis ini pun disebut-sebut lebih rentan menyerang pria dibandingkan dengan wanita.

"Berdasarkan survei yang dilakukan TB lebih rentan menyerang pria dibandingkan dengan wanita. Sebanyak 60 persen penyakit ini diderita oleh pria, sedangkan sisanya dialami oleh wanita," kata Kepala Sub Direktorat Tuberkulosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Asik Surya, saat ditemui dalam diskusi media bertajuk Penyakit Tuberkulosis, di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Minggu 1 Oktober 2017.

Kejar Target, RI Akan Kedatangan 2,88 Juta Dosis Vaksin Moderna

Ia menyebut, rentannya laki-laki yang mengidap TB didasari oleh tingginya mobilitas kesehariannya. "Belum ada penelitian lanjutan, tetapi dari beberapa jurnal kesehatan menyebut mereka lebih rentan terkena karena mobilitas mereka lebih tinggi," ujarnya.

Asik menepis, adanya faktor yang memengaruhi dikarenakan kemungkinan adanya kelainan hormon sebagai penyebab TB ini. "Belum ada penelitian untuk mengetahui faktor dari dalam misalnya hormon. Selain itu, akses laki-laki ke pelayanan kesehatan lebih baik, jadi mereka lebih banyak tercatat," kata dia..

WHO Peringatkan Pandemi COVID-19 Masih Jauh dari Kata Selesai

Ia menambahkan di luar hal tersebut ada beberapa risiko yang membuat seseorang dapat terkena TB. Beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko pada penyakit tuberkulosis di antaranya adalah orang yang terinfeksi virus HIV, ini berkaitan dengan sistem imun yang melemah, sehingga menyebabkan dapat lebih cepat terpapar virus tersebut.

Selain itu memiliki status sosial ekonomi tergolong rendah. Ini berkaitan dengan kurangnya akses ke perawatan medis yang diperlukan untuk mendiagnosa dan mengobati TB.

Alkoholik, seseorang yang kecanduan alkohol dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat orang rentang terhadap TB.

Kemudian tunawisma, kondisi tempat tinggal yang buruk, pekerja medis. Ini berkaitan dengan adanya kontak secara teratur dengan orang yang sakit bisa meningkatkan peluang seseorang terkena TB. (one)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya