- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Di Indonesia, penggunaan liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji sebagai bahan bakar untuk memasak mendominasi dibanding penggunaan tenaga listrik atau bahan bakar lain yang lebih tradisional, seperti minyak tanah dan kayu bakar.
Itu lantaran pemerintah memang sudah mencanangkan program konversi minyak tanah ke elpiji sejak sembilan tahun lalu atau pada 2007, dengan tujuan mengurangi subsidi minyak tanah. Penggunaan elpiji pun memiliki beragam keuntungan dibanding bahan bakar lainnya, di antaranya lebih hemat, emisi gas lebih bersih, mudah, dan memiliki kemasan yang lebih praktis.
Sayangnya meski dianggap mudah, masih ada beberapa kecelakaan yang terkait dengan penggunaan material elpiji, seperti tabung, kompor, regulator dan selang masih terjadi. Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, kecelakaan itu diduga terjadi akibat gas elpiji bocor yang terakumulasi, dan pemasangan regulator tidak tepat.
Selain itu, penggunaan tabung yang tidak sesuai dengan prosedur hingga lokasi penempatan tabung dan kompor yang tidak sesuai standar keamanan, seperti tidak ada ventilasi, merokok dalam ruangan hingga menggunakan kompor minyak tanah dan elpiji secara bersamaan. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan tersebut, berikut ini tips aman dan benar menggunakan elpiji.
1. Gunakan peralatan elpiji, seperti tabung, kompor, regulator dan selang sesuai standar nasional Indonesia (SNI).
2. Kompor dan tabung elpiji diletakkan di tempat yang datar dan di ruangan yang memiliki sirkulasi udara baik.
3. Ventilasi dapur, idealnya berada di dinding bagian bawah dan mengarah ke tempat aman. Ini mengingat berat jenis elpiji lebih berat dari udara, sehingga jika terjadi kebocoran akan berada di bagian bawah lantai dan pintu dapur harus terbuka.
4. Selang harus terpasang erat dengan klem pada regulator maupun kompor.
5. Tabung elpiji diletakkan menjauh dari kompornya atau sumber api lainnya dan uusahakan tidak terpapar panas.
6. Pasang regulator pada katup tabung elpiji, dengan posisi knob regulator mengarah ke bawah. Dan pastikan regulator tidak dapat terlepas dari katup tabung elpiji.
7. Pastikan selang tidak tertindih atau tertekuk.
8. Periksa kemungkinan kebocoran gas dari tabung, kompor, selang maupun regulatornya dengan cara membasuh dengan air sabun pada bagian-bagian rawan kebocoran, seperti sambungan regulator dengan valve tabung, sambungan selang ke regulator dan kompor.
Apabila terjadi kebocoran akan terjadi gelembung-gelembung udara pada air sabun dan tercium bau elpiji.
Apabila tips tersebut sudah dipenuhi, maka rangkai kompor elpiji siap dan aman digunakan. Namun Anda juga perlu memperhatikan cara menggunakan kompor dengan benar, yakni tekan dan putar knob kompor berlawanan arah jarum jam. Kemudian, putar knob sampai posisi off, ditandai dengan bunyi klik bila selesai.
Sementara bagi Anda yang ruang dapur menjadi satu dengan ruang makan atau ruang tidur dan tidak ada ventilasi atau sirkulasi udara yang baik, wajib memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Setelah bangun tidur dan akan menyalakan listrik atau menghidupkan kompor, pastikan tidak ada akumulasi gas dalam ruangan dengan cara membuka pintu dan jendela terlebih dahulu. Bau khas elpiji bisa jadi tidak tercium jika penciuman Anda terganggu atau mengalami imun terhadap bau.
Imun tersebut terjadi karena sudah terpapar bau cukup lama dan saat ruangan tertutup ditinggal dalam waktu lama, sehingga saat membuka pintu harus dipastikan bahwa ruang tersebut tidak terjadi akumulasi elpiji akibat kebocoran sebelum menyalakan listrik dan sumber api lain.
2. Jangan mencolok-colok valve tabung apabila elpiji tidak keluar dari tabung, dan tukarkan dengan penjual atau agen terdekat.
3. Jangan menggunakan kompor gas dan kompor minyak tanah secara bersamaan dalam satu ruangan.
4. Jangan menyalakan listrik atau menghidupkan kompor jika tercium bau elpiji yang bocor.
