- Pixabay/digitalphotolinds
VIVA.co.id – Selama ini banyak yang beranggapan bahwa mi instan tidak baik dikonsumsi. Apalagi, sering direkomendasikan untuk mengganti air atau kuahnya, agar terhindar dari efek buruk.
Namun, siapa sangka jika mi instan juga punya kandungan-kandungan baik. Ya, terigu yang digunakan untuk membuat mi instan terdiri dari lima jenis zat besi yang dibutuhkan tubuh.
"Terigunya mengandung lima jenis zat besi yaitu FE, ZN, asam folat, vitamin B1 dan vitamin B2. Kalau airnya diganti, justru vitamin dari kuah rebusannya itu terbuang," ujar ahli gizi, Dr Marudut, MPS, saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis, 26 Januari 2017.
Sebab, Marudut meyakini, proses pengolahan terigu dari mi instan, telah disesuaikan dengan aturan pemerintah dalam memasukkan kandungan zat besi itu. Namun, Marudut menyarankan agar penyajian mi instan beserta kuahnya, tetap ditambah dengan asupan gizi lainnya.
"Mie instan tentu aman karena sudah diverifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), hanya bagaimana cara konsumsinya. Sudah ada sumber karbohidrat, maka tambahkan dengan sumber protein dan sayuran agar tercukupi kebutuhan gizinya," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa meski aman dikonsumsi, mi instan tentu tidak disarankan untuk dimakan setiap hari. Diperlukan ragam variasi sumber karbohidrat lain agar kebutuhan nutrisi tubuh tetap lengkap.
"Tentu jangan dimakan setiap hari, agar makanannya bervariasi. Dan saran penyajian mi instan harus lengkap yaitu ada sayur dan telur," kata dia. (one)
Sering Sahur dengan Mie Instan? Waspada 5 Dampak Buruk untuk Kesehatan!
Makan mie saat sahur bisa memiliki beberapa dampak buruk, terutama jika pola makan ini menjadi kebiasaan yang tidak sehat. Mie instan tidak disarankan sebagai menu sahur.
