Terungkap, Kisah Pendiri Wafer Legendaris Loacker

Wafer
Sumber :
  • Pixabay/beernc29

VIVA.co.id – Wafer nomor satu asal Italia, Loacker, dikenal dengan manisnya yang membuat hangat suasana di tengah teman dan keluarga. Wafer ini juga telah ada di Indonesia sejak puluhan tahun lamanya.

Membangun Kebiasaan Makan Sehat pada Anak, Peran Orang Tua dalam Memilih Camilan

Terbuat dari bahan alami seperti biji cokelat asli, kacang hazel Italia, biji vanilla Bourban, dan susu membuat wafer ini menjadi camilan yang terasa nikmat dan hangat. Wajar saja jika namanya telah mendunia.

Diciptakan pertama kali pada 1925 oleh Alfons Loacker, wafer ini juga dibuat tanpa bahan pengawet, pewarna, lemak terhidrogenisasi, dan tidak menggunakan bahan tambahan lain. Rupanya ada cerita di balik wafer yang punya kombinasi tekstur renyah serta isian krim yang lezat ini.

Fuji Ungkap Kebiasaan dan Waktu Ngemil Favoritnya

Brand Manager Loacker Indonesia, Septyana Nataya, membeberkan keunikan terciptanya wafer tersebut. Ia menceritakan, wafer tersebut tercipta lantaran dua hobi yang dilakukan oleh Alfons yang tak ingin ditinggalkannya, memasak dan bermain bola.

"Jadi dulu dia (Alfons) ingin, bagaimana caranya bisa masak tapi juga ingin tetap bermain bola," kata Septyana Nataya di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis 24 Agustus 2017.

Tempat Ini Merayakan Kuliner dengan Konsep Restoran yang Terbarukan

Berangkat dari itulah, Alfons pun memutuskan untuk membawa hasil masakannya, dalam hal ini wafer, sebagai bekal saat dirinya sedang latihan bola. Saat itu juga, Alfons membagikan wafer-wafer tersebut kepada teman-temannya.

"Dari testimoni, muncul ide dari temannya untuk membuat usaha kue itu," tambahnya.

Setelah mendapatkan inspirasi dan mulai menjalani usaha kuenya hari demi hari, Alfons kemudian membuat varian rasa wafer lainnya. Mulanya wafer tersebut hadir dengan menu klasik, seperti creamko (cokelat), napolitaner (hazelnut), fondete (dark noit), milk (susu), dan vanille (vanilla).

Adapun varian lainnya, selain rasa, juga memiliki bentuk kotak-kotak atau dikenalnya dengan quadratini. Bentuk quadratini ini juga memiliki varian rasa sama dengan klasik. 

Lainnya lagi, terdapat varian dengan rasa coklat dan kacang hazel yang utuh. Bahkan, akan terasa lumer jika dimakan. Varian ini adalah gran pasticceria cappuccino (wafer dengan krim cappuccino) dan tortina original (wafer dengan krim coklat dan kacang hazel di dalamnya). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya