- VIVA.co.id/Aji YK Putra
VIVA.co.id – Makanan favorit khas Palembang Pempek, biasanya jika dijadikan buah tangan hanya bisa bertahan selama tiga hari. Namun, kini bagi para wisatawan yang datang ke Palembang tak perlu takut untuk membawa pempek sebagai oleh-oleh.
Yeni Anggraini, pemilik pempek Cek Molek, berhasil menemukan cara agar makanan ini bisa bertahan selama dua bulan tanpa mengurangi rasa aslinya. Selama Satu tahun lebih, Yeni, yang dulunya bekerja sebagai kepala cabang salah satu bank pelat merah, memutuskan untuk berhenti.
Dia bertekad untuk meneruskan warisan resep keluarga dengan memulai bisnis usaha pempek. Berbagai inovasi dilakukan wanita berhijab ini, guna mencari cara agar pempek tetap tahan lebih lama tanpa menggunakan pengawet.
Akhirnya, cara itu pun ditemukannya. Dia berbagi resep bagaimana membuat pempek tetap awet selama dua bulan.
"Yang pertama, pembuatannya harus bersih. Tetap berbahan baku ikan, seperti tenggiri dan gabus," kata Yeni.
Setelah ikan diolah dan dijadikan pempek, selanjutnya makanan itu dikeringkan agar tak memiliki kandungan air.
"Baru sudah itu, kami sterilkan menggunakan mesin. Harus benar-benar steril. Kalau tidak, pempeknya akan cepat basi. Setelah steril langsung dikemas," ujarnya.
Yeni harus melibatkan tim kesehatan dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan untuk menemukan resep membuat pempek awet selama dua bulan itu. Setiap pempek yang diproduksi selalu dicek kondisi sehat atau tidaknya pempek tersebut.
"Diuji coba pada Juni 2015. Dan dinyatakan steril, meskipun pempek yang saya produksi bisa tahan selama dua bulan. Jadi, walaupun disimpan lama, rasanya tetap tidak berubah. Berbeda dengan pempek kering," katanya.
Untuk harga pempek non packing, Yeni mematok harga Rp3.500 per butir. Sementara itu, untuk pempek yang sudah di-packing, yakni Rp100 ribu dengan isi 20 butir.
