Pilih Mainan Alternatif Pengganti Gadget untuk Si Kecil

Alternatif Permainan Anak
Sumber :
  • Antara/Yudi Mahatma

VIVA.co.id – Anak-anak masa kini yang tidak bisa lepas dari dawai atau gadget sudah menjadi permasalahan bagi banyak orangtua. Namun masih ada hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut.

Jangan Sampai Terlewat Ramadan Sale di Blibli, Promo Spesial Smartphone iPhone, Samsung dan Oppo

Salah satu solusi adalah dengan membuat aturan khusus penggunan gadget dan mencarikan alternatif pengganti gadget dengan bermain. Perlu diketahui bahwa bermain adalah hak bagi setiap anak. Menurut Citra Annisa, M.Psi, Psikolog dari TIGA Generasi, bermain adalah pekerjaan buat anak yang penting untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembang mereka.

"Bermain adalah hak dan kewajiban anak, kalau tidak bermain maka dia tidak diperlakukan sebagai anak-anak. Sebagai anak bermain adalah pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya." ujar Citra saat ditemui di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan.

Viral Penumpang 'Nebeng' Listrik Buat Catok Rambut hingga Masak Nasi di Kereta, KAI Buka Suara

Namun, saat ini banyak orangtua yang masih bingung memilih mainan yang tepat untuk sang anak. Berikut beberapa tips yang diberikan Citra yang dapat Anda pertimbangkan.

Pertama kenali jenis kegiatan permaian. Ada banyak jenis permainan yang bisa Anda pilih mulai dari permainan fisik, permainan konstruktif hingga bermain peran. Semua memiliki fungsi masing-masing dalam memaksimal tumbuh kembang anak.

Didikan Keras Sang Ayah, Cristiano Ronaldo Jr Dilarang Punya Ponsel Sendiri

"Kalau permainan fisik berfungsi untuk persiapan awal mematangkan motorik anak. Anda dapat melatihnya dengan bermain di taman bermain melaui kegitan bersepeda misalnya," kata Citra.

Jangan lupa untuk perhatikan usia sang anak dalam memilih mainan. Perhatikan kebutuhan sang anak di berbagai tahapan usia. Selain itu, libatkan kelima panca indera anak saat bermain. Pilih permainan sensori yang bisa dipengang, dilihat, diraba dan dirasa oleh anak.

"Jangan larang anak saat bermain seperti, 'Jangan, nanti kotor.' Biarkan anak memimpin permainan," tambah Citra. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya