Fidget Spinner Dapat Digunakan untuk Terapi Autisme?

Ilustrasi fidget spinner
Sumber :
  • www.pixabay.com/Mediamodifier

VIVA.co.id – Belakangan ini mainan baru fidget spinner tengah menjadi kegemaran baru bagi anak-anak bahkan orang dewasa. Mainan yang memiliki baling-baling yang dapat berputar selama beberapa detik ini disebut dapat meredakan stres dan kecemasan, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

5 Rekomendasi Permainan, Bisa Tingkatkan Motorik Kasar dan Halus Anak Berkebutuhan Khusus

Namun, seiring dengan meningkatnya kepopuleran mainan ini, muncul banyak argumen mengenai manfaat dan kerugiannya.

Beberapa orang mempercayai kalau mainan kecil ini bisa membantu anak berkebutuhan khusus. Kenapa demikian? Dilansir laman Times of India, ketika diaplikasikan, fidget spinner akan berputar dan menciptakan efek hipnotik.

Melawan Stigma Buruk Autisme di Indonesia

Hal tersebut bertujuan untuk meredakan stres dan kecemasan, karena otak kita ikut terlibat dalam kondisi itu sehingga memberikan rasa nyaman dalam situasi yang membuat stres.

Karena itulah, ketika anak berkebutuhan khusus memainlan fidget spinner, dipercaya mainan ini akan melepaskan hormon bahagia atau pereda stres. Gerakan konstan dari alat ini juga membantu mereka berkonsentrasi penuh.

Wujud Cita Pejuang Indonesia Ramah Autis, Hadirkan Edukasi untuk Lawan Stigma di Indonesia

"Fidget spinner adalah mainan biasa yang orangtua bisa berikan ke anak yang resah karena dapat menenangkan anak," kata Merry Barua, pendiri Action for Autism.

Merry melanjutkan, tidak ada sesuatu pada mainan ini yang membuatnya "spesial" untuk anak berkebutuhan khusus. Label bahwa mainan ini adalah khusus untuk anak berkebutuhan khusus, kata Merry, merupakan gimmick yang dibuat untuk mendongkrak penjualannya saja.

Meskipun mainan ini bisa menenangkan anak dengan kebutuhan khusus, tapi bukan berarti fidget spinner dapat disebut sebagai mainan untuk anak autisme.

Menurut opini populer, fidget spinner ditujukan untuk memberikan pengalaman indera yang menyenangkan. Meskipun tidak ada penelitian yang menegaskan efeknya pada anak yang mengalami autisme atau ADHD.

Walaupun banyak penelitian tengah dilakukan untuk membuktikan bagaimana mainan sederhana ini bisa mengatasi gangguan saraf, namun belum ada satu pun penelitian tercatat yang dipublikasikan oleh institusi ternama manapun.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh John Hopkins University menguak fakta dari kegunaan medis fidget spinner.

"Mainan ini tidak pernah dibuat untuk tujuan pengobatan medis atau alat medis. Dan klaim ini datang dari strategi penjualan yang cerdas di internet," tulis laporan penelitian itu.

Karenanya, lebih aman untuk mengatakan bahwa fidget spinner muncul sebagai gimmick pemasaran dibandingkan hal lainnya. Sudah hal biasa bagi anak-anak untuk menyukai mainan baru dan membawanya kemana pun mereka pergi.

Fidget spinner, lanjut laporan penelitian tersebut, membuat anak-anak bisa mengatasi stres karena dapat mengalihkan pikiran mereka ketika mengalami kebingungan atau situasi yang stres.

Beberapa waktu terakhir, sudah banyak sekolah maupun institusi yang menyebut fidget spinner sebagai pengalih perhatian atau gangguan. Hal ini karena ketika alat ini sudah dimainkan, mereka tidak akan berhenti selama berjam-jam akibat pengalaman inderawi yang diciptakan mainan ini.

Tak hanya pada anak-anak, fidget spinner juga bisa menghilangkan stres pada para pekerja milenial. Karena, ketika seseorang bermain fidget spinner saat bekerja, konsentrasi mereka akan memuncak. Hal ini akan membantu mereka fokus pada satu hal atau pekerjaan yang mereka kerjakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya