Kampanye Imunisasi MR, Jokowi Beri Hadiah Sepeda

Vaksin Mumps, Rubella dan Measles
Sumber :
  • Facebook All Kenya Nurses

VIVA.co.id – Pemerintah tengah gencar mengampanyekan imunisasi measles rubella atau imunisasi MR (campak rubella). Kampanye ini dimulai dengan program imunisasi serentak di sekolah-sekolah di Pulau Jawa pada Agustus mendatang.

Imunisasi Berlebihan, Berbahayakah bagi Anak?

Presiden Joko Widodo, hari ini, Selasa, 1 Agustus 2017 ikut turun tangan mengkampanyekan imunisasi MR. Dengan kampanye ini, ia berharap, 2020 mendatang, Indonesia sudah terbebas dari campak dan rubella.

Hal itu disampaikan Presiden saat pencanangan Kampanye Imunisasi Measles-Rubella (MR) yang dilaksanakan di MTS Negeri 10 Sleman Dusun Dayu, Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kontroversi Vaksin

Pada kesempatan itu presiden mendukung sepenuhnya pelaksanaan kampanye imunisasi MR dengan harapan anak-anak Indonesia akan terbebas dari penyakit yang sangat berbahaya itu.

“Saya mendukung penuh dilaksanakan kampanye imunisasi nasional agar anak-anak bisa bebas dari Measles-Rubella,” katanya.

Takut Vaksin Haram, Warga Acungkan Parang ke Petugas Kesehatan

Presiden hadir dalam kegiatan itu bersama sang istri, Iriana Joko Widodo didampingi sejumlah menteri dan pejabat di antaranya Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Staf Khusus Presiden Johan Budi SP, Gubernur DIY Sultan Hamengkubowono X, dan Bupati Sleman Sri Purnomo.

Mantan Gubernur DKI ini mengatakan, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk menjaga anak-anak dan untuk membuat mereka tetap sehat. Menurut presiden, upaya untuk menjadikan anak-anak tetap sehat adalah menjadi tanggung jawab para orangtua dan negara.

“Anak-anak dititipkan Allah untuk kita sayangi, kita didik, kita jaga, kita ayomi terutama menjaga mereka dari berbagai penyakit yang berbahaya dan mematikan,” ujarnya.

Penyakit campak dan rubella yang sudah terbukti dan diketahui di seluruh dunia sebagai penyakit yang bahaya jika dibiarkan menjangkiti anak-anak.

Saat ini, jelas Jokowi, di Indonesia masih belum sampai satu persen warga Indonesia yang telah mendapatkan imunisasi MR. Selama ini banyak yang menganggap imuinisasi MR belum perlu, sehingga angka warga negara yang sudah mendapatkan imunisasi ini masih sangat rendah.

Idealnya, lanjut Jokowi, lebih dari 95 persen warga negara sudah mendapatkan imunisasi MR.

“Bahkan 100 persen. Inilah yang harus kita lakukan,” ujarnya.

Oleh karena itulah pemerintah berkomitmen kuat dalam mewujudkan eliminasi campak dan mengendalikan penyakit rubella serta kecacatan bawaan akibat rubella di Indonesia pada 2020. Strategi yang ditempuh yakni pemberian imunisasi MR untuk anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun.

Setelah mencanangkan kampanye imunisasi MR, presiden menyempatkan diri berdialog dengan siswa yang telah diimunisasi lalu menanyakan kepada mereka terkait imunisasi yang baru dijalaninya. Dua siswa yang berdialog dengan presiden yakni Ikhsanudin Nur Rosyid dan Naraya Nindya Hastiwi mendapatkan hadiah sepeda.

Presiden kemudian meninjau area imunisasi MR yang berada di lokasi MTSN 10 Sleman, DI Yogyakarta.

Usai kegiatan itu Jokowi kepada wartawan menjelaskan, campak dan rubella adalah penyakit yang berbahaya yang dapat menyebabkan kebutaan, tuli, otak terganggu dan sebagainya.

“Penyakit ini berdampak besar,” katanya.

Karena itu, lanjut Presiden saat “dicegat” wartawan, saat ini dilakukan kampanye dan mengawali imunisasi MR agar anak-anak terhindar dari penyakit tersebut.

Terhadap adanya penolakan, presiden menegaskan, Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwa yang menyebut bahwa imunisasi itu mubah.

Presiden juga menjelaskan, terhadap penolakan itu Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menko PMK dan sebagainya akan terus melakukan pendekatan dan sosialisasi.

“Kita ajak agar masyarakat berpartisipasi terhadap program ini,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya