Pilihan Makanan Ibu saat Hamil Picu Anak Jadi Picky Eaters

Ilustrasi pola makan anak
Sumber :
  • Pixabay/heikeschuchert

VIVA.co.id – Banyak orangtua yang mengeluhkan sulitnya memberi makanan pada buah hatinya. Seringnya, hal tersebut dipicu oleh kondisi anak yang terlalu memilah makanannya.

Mona Ratuliu Ungkap Pentingnya Bergaul Lahir Batin dengan Anak

Siapa sangka, kondisi anak yang suka memilih makanan atau picky eaters, dipicu oleh kebiasaan makan sang ibunda. Makanan yang disukai ibu selama mengandung si kecil, memicu anak menyukai rasa yang dikenalkan sang ibu.

"Makanan yang ibu makan selama masa kehamilan, membuat rasa ketubannya memiliki rasa yang sama. Rasa itu juga yang dirasakan oleh anak selama di dalam kehamilan," ujar spesialis anak, Dr. dr Damayanti R Sjarif SpA, ditemui di acara Philips Avent, di Thamrin Nine, Jakarta, Senin, 31 Juli 2017.

Bunda, Jangan Panik! Ini Tips Mengatasi Anak Susah Makan

Saat ini, banyak ibu yang memberikan makanan pada si kecil dengan tanpa bumbu atau hambar. Selain itu, proses mengolah makanannya, seringkali hanya direbus saja. Padahal, anak selama dalam masa kandungan, tidak dibiasakan konsumsi makanan seperti hal itu.

"Ibunya saat hamil makan nasi padang, anaknya di kandungan akan merasakan rasa nasi padang. Tapi saat sudah lahir tiba-tiba dikasih makanan tanpa bumbu, tentu saja buat anak jadi enggak suka makanannya," paparnya.

Anak Kurang 1 Tahun Banyak Alami Neophobia, Apa Itu?

Oleh sebab itu, Damayanti menegaskan, proses memilah makanan pada anak, sudah dimulai sejak dari dalam kandungan. Maka, untuk mencegah anak menjadi picky eaters, harus dimulai dari konsumsi makanan sang ibu.

"Apa yang jadi kesukaan ibu, anak juga doyan. Solusinya agar anak suka semua makanan, ibunya harus suka dengan semua makanan dan diberikan sejak masa kehamilan," kata dia.

Praktisi dan Peneliti Neuroscience Dokter Aisah Dahlan

Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme

Aisah Dahlan menjelaskan bahwa dalam membimbing dan mendidik anak, orangtua harus melibatkan orang lain, termasuk selektif memilih tempat untuk sekolah.

img_title
VIVA.co.id
1 Maret 2024