- VIVA.co.id/Bimo Aria
VIVA.co.id – Permainan balok susun atau bongkar pasang – yang populer disebut Lego – memiliki sejumlah manfaat bagi anak. Tidak hanya sebagai sarana hiburan bagi anak, tapi juga edukasi.
Menurut Psikolog Klinis Liza Marielly Djaprie M.Psi,CH, bermain Lego juga menjadi sebuah sarana edukasi, terutama untuk anak usia dini. Kegiatan bermain kreatif dengan Lego mampu mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak serta mengasah potensi anak sebagai perancang masa depan apapun profesinya kelak.
"Bermain menyusun Lego sejak kecil mendukung tahapan tumbuh kembang anak. Misalnya, keterampilan motorik halus seperti memegang, menyusun, melepaskan bricks dan keterampilan kognitif mengenai warna, bentuk, tekstur, dimensi sejak dini," kata Liza dalam kampanye #BuildingArchipeLEGO di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Agustus 2017.
Dia menambahkan bahwa dengan bermain Lego juga melatih kemampuan memecahkan masalah dan bermain koperatif. Di samping itu, juga menumbuhkan rasa percaya diri anak.
"Anak itu kadang juga suka berebut ketika bermain Lego, tapi dari situ mereka belajar resolusi konflik ketika berebut dengan anak lainnya, akhirnya mereka belajar negosiasi," kata Liza.
Dengan bermain Lego, anak juga mengembangkan kemampuan bermain peran (roleplay) dan bercerita (story telling). Bahkan, terapi anak berkebutuhan khusus dan penilaian psikologis anak juga dapat dilakukan dengan bermain Lego.
Tak sekadar itu, bermain Lego pun mampu membuat anak belajar pengetahuan teknik dan matematika. Namun Liza menyarankan, untuk anak usia dini harus selalu didampingi saat bermain Lego. (ren)
Ogah Renovasi Lagi, Ruben Onsu: Ini Bangun Rumah, Bukan Lego
Sebelum membangun rumah baru ini, Ruben Onsu sudah menanyakan kepada anak-anaknya seperti apa kamar yang mereka inginkan.
