- Pixabay/PhotoLizM
VIVA.co.id – Beberapa waktu lalu, beredar di media sosial informasi seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) asal Demak bernama Niken yang mengalami kelumpuhan pascaimunisasi MR.
Kejadian itu bermula saat Niken dirujuk dari rumah sakit di Demak ke Rumah Sakit Karyadi Semarang, akibat sakit yang ia alami di bagian pinggang hingga kaki.
Orangtua Niken menjelaskan, sakit yang dialami tersebut dialami putrinya pascaimunisasi vaksin MR yang dilakukannya 2 Agustus lalu di sekolahnya di SMPN 4 Demak. Kemudian diakuinya pula bahwa Niken berada dalam kondisi sehat sebelum divaksin.
Informasi yang beredar di media sosial tersebut tentunya meresahkan banyak pihak terutama orangtua.
Berdasarkan penyataan orangtua Niken dan untuk meredam keresahan masyarakat, Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau Komnas PP-KIPI segera melakukan investigasi.
Berdasarkan hasil dari beberapa kajian penelitian yang dilakukan oleh pihaknya tersebut, hingga saat ini belum ada yang menunjukkan hubungan kausalitas langsung dari suntikan MR tersebut.
"Setelah kejadian tersebut, dirinya dirujuk ke RS Karyadi Semarang, dan keadaannya mulai membaik. Kami terus melakukan kajian terhadap pasien tersebut," ujar Dr.dr Indra Irawan, SpAK saat menggelar konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selasa 15 Agustus 2017.
Ia pun mengungkapkan bahwa sebelum menjalani vaksin imunisasi MR, Niken memang memiliki riwayat penyakit.
"Memang sebelum vaksin, yang bersangkutan sudah memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Ada beberapa bagian tubuhnya dalam hal ini kakinya yang panjang sebelah, dan matanya juling," katanya.
Karena itu, pihaknya masih berupaya memberikan kejelasan mengenai kondisi yang dialami Niken. Hari ini (15 Agustus 2017), pihaknya melakukan tes MRI terhadap Niken yang tengah dalam perawatan.
"Untuk hari ini kami akan melakukan tes MRI di tulang lumbusakral (panggul) kita cari tahu ini apa yang sebenarnya terjadi," ujarnya.
