Bahaya Susu Segar untuk Anak dan Bayi

Ilustrasi anak minum susu
Sumber :
  • Pixabay/Candice_Rose

VIVA.co.id – Ada tren hidup sehat di kalangan orangtua yang mendorong mereka memberikan susu segar untuk anak. Namun, menurut dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K), susu sapi segar tidak baik diberikan bagi anak dan bayi.

Konsumsi Susu Segar Gak Boleh Asal, Begini Aturannya Menurut Dokter

"Susu sapi segar adalah susu yang tidak mengalami proses sterilisasi sempurna, sehingga berpotensi menyisakan bakteri-bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit," ujar Ariani kepada VIVA.co.id.

Karenanya, Ariani tidak menganjurkan susu segar diberikan pada anak, apalagi bayi. Karena selain tidak steril, susu segar tidak mengandung cukup zat besi dan asam folat yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, faktor kunci pembentukkan DNA.

Produksi Rendah, Cara Ini Dilakukan Demi Tingkatkan Produktivitas dan Kualitas Susu Indonesia

"Pada bayi, zat besi sangat penting untuk pembentukan sel-sel otak," katanya.

Selain itu, susu segar yang dikonsumsi anak dan bayi juga berisiko sebabkan darah dalam buang air besar. Memang tidak selalu berupa darah, tetapi feses yang dikeluarkan mengandung serat-serat darah yang tak kasat mata. Ketika dilakukan pemeriksaan di laboratorium, baru terlihat serat-serat darah itu.

Air Tajin Jadi Pengganti Susu, Kata Pakar Cuma Mitos Moms!

R. Ir. Dede R. Adawiyah, dosen Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor menambahkan, susu segar memang memiliki kandung gizi yang lengkap, termasuk enzim-enzim penyerta di dalamnya. Meski begitu, kadar airnya sangat, tinggi sehingga mudah rusak. Daya simpannya kurang dari satu hari pada suhu ruang, sehingga sangat berisiko jika diberikan pada anak apalagi bayi.

"Maka, pilihan produk susu yang sesuai dan aman untuk anak adalah susu yang sudah mengalami sterilisasi dan fortifikasi, yaitu susu bubuk," kata Dede.

Dari sisi pemakaian maupun industri, Dede melanjutkan, susu bubuk lebih mudah diaplikasikan pada anak dan sangat aman. Susu bubuk juga memiliki keuntungan daya awet yang cukup tonggi dan dapat diformulasi sesuai kebutuhan gizi. Misalnya, ditambahkan serat, prebiotik, dan lain-lain.

"Susu bubuk awet, karena kadar airnya sudah sangat turun. Satu lagi untuk susu pertumbuhan anak, umumnya prosedur pembuatannya memiliki standar keamanan yang sangat ketat," kata Dede. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya