Ibu, Ketahui Bahaya Anak Tak Biasa Sarapan Pagi

Ilustrasi sarapan.
Sumber :
  • Pixabay/Unsplash

VIVA.co.id – Sarapan adalah waktu makan yang tidak boleh dilewatkan, terlebih pada anak. Menurut studi terbaru, anak yang melewatkan sarapan mungkin akan kekurangan nutrisi penting yang mereka butuhkan setiap hari untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Sarapan Karbohidrat Olahan Bikin Wajahmu Terlihat Tua? Ini Kata Studi Terbaru!

Studi ini juga menunjukkan bahwa 31,5 persen anak-anak yang melewatkan sarapan tidak memenuhi asupan nutrisi gizi yang direkomendasikan per hari. 19 persen anak kekurangan asupan kalsium, 21,5 persen kekurangan yodium dan 7,3 persen kekurangan asupan folat. Demikian dilansir dari laman Indian Express, Jumat, 18 Agustus 2017.

Di sisi lain, anak-anak yang rutin mengonsumsi sarapan setiap hari terbukti mendapatkan asupan nutrisi penting yang lebih tinggi, seperti folat yang penting untuk perkembangan kesehatan mereka, serta kalsium, zat besi dan yodium yang merupakan kunci dalam pengembangan fungsi tiroid.

Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme

"Studi ini memberi bukti bahwa sarapan adalah kunci bagi orangtua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan," kata Gerda Pot, dosen di King's College London.

Studi yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition itu meneliti sebanyak 802 anak berusia empat sampai 10 tahun dan 884 anak berusia 11 sampai 18 tahun.

Terpopuler: Taurus Dilema hingga Sarapan Bisa Dukung Prestasi Akademik

Sarapan dianggap sebagai konsumsi lebih dari 100 kalori antara pukul 6 dan 9 pagi.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih muda (usia empat sampai 10 tahun) yang biasa sarapan, mendapatkan asupan folat, kalsium, vitamin C dan yodium yang lebih tinggi.

Gejala umum dari diare adalah demam bisa diukur dengan termometer bentuk stiker

Waspada Bahaya Diare pada Anak! Kenali Gejalanya Segera!

Gejala umum dari diare adalah demam, yang biasanya meningkat saat anak-anak semakin sakit. Di Jawa Barat, telah tercatat ribuan kasus diare dalam setahun terakhir.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2024