9 Hal yang Sebaiknya Diajarkan pada Anak Laki-laki

Ilustrasi ayah dan anak.
Sumber :
  • Pixabay/White77

VIVA – Anak laki-laki bermain mobill-mobilan, sedangkan anak perempuan bermain boneka. Contoh tersebut merupakan stereotipe gender. dan bagaimana anak-anak dibedakan berdasarkan jenis kelamin mereka ketika dikaitkan dengan mainan hingga pilihan hidup mereka kelak.

Aurel Hermansyah Gak Kapok Hamil, Ingin Punya Anak Laki-laki

Stereotip yang kita lihat dari pengelompokkan mainan berhubungan dengan ketidakadilan yang tercermin di kehidupan nyata di luar sana. Tidak hanya mainan bergender dapat memiliki dampak serius pada keterampilan diri yang akan mendasari masa depan dan aspirasi kariernya. 

Menghindari hal itu, tentunya ada hal-hal mendasar yang harus diajarkan pada anak-anak. Dilansir laman Times of India,  Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kita dorong pada anak laki-laki untuk menghindari stereotipe gender.

Aisah Dahlan Ungkap Alasan Anak Laki-laki dan Suami Selalu Tidak Menemukan Barang yang Dicarinya

Anak laki-laki juga bisa mengalami kekerasan seksual, mereka harus belajar untuk bisa bicara 

Seperti halnya anak perempuan, semua anak laki-laki harus diajarkan untuk membedakan antara 'sentuhan baik' dengan 'sentuhan jahat' dan mereka harus belajar bagaimana mengungkapkan jika menjadi korban kekerasan seksual. Banyak orang yang salah konsepsi bahwa hanya anak perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual, padahal hal sama bisa terjadi pada anak laki-laki. Sama pentingnya bagi anak laki-laki untuk bisa bicara dan melakukan sesuatu jika mereka diajarkan sejak dini mengenai konsekuensi kekerasan seksual.

4 Anak Laki-laki Ditangkap Setelah Perkosa seorang Gadis di Parkiran

Etiket

Anak perempuan tumbuh dengan berbagai nasihat dari orangtua atau anggota keluarga lainnya mengenai bagaimana harus duduk, berbicara, dan berpakaian. Anak perempuan belajar untuk menjaga sopan santun ketika dibutuhkan, dia tahu kapan harus menaikkan suara atau berbicara dengan lantang. Tapi, anak laki-laki juga harus diajarkan etiket yang tepat. Menaikkan suara, berkebalikan dengan apa yang diyakininya selama tumbuh dewasa, karena hal-hal kecil bukanlah hal baik. Dia harus menyadari etiket yang baik, yang akan membuatnya menjadi manusia yang lebih baik.

Tidak masalah untuk menangis

Anak laki-laki tidak boleh menangis adalah mitos. Tidak masalah anak laki-laki menangis atau mengungkapkan emlsinya. Hal itu tidak akan mengurangi kelaki-lakiannya. Anak laki-laki memendam emosinya karena mereka dibuat percaya bahwa emosi hanya untuk anak perempuan.

Izin

Anak perempuan diharapkan untuk meminta izin atas berbagai hal kecil, misalnya, jika ingin pulang malam, dia harus mendapatkan izin dari kedua orangtua. Tapi, anak laki-laki tidak diharuskan melakukan hal demikian. Dia akan tumbuh dengan pandangan bahwa meminta izin bukanlah hal yang dilakukan laki-laki. Ini adalah hal yang salah. Anak laki-laki harus diajarkan pentingnya mendapatkan izin sejak dini.

Bersih-bersih

Tidak butuh keterampilan khusus bagi seseorang untuk bisa bersih-bersih di rumah. Kita harus bisa mendorong anak laki-laki membantu ibu mereka ketika sedang membersihkan rumah. Meski di rumah ada asisten rumah tangga yang mengerjakannya, anak laki-laki tidak boleh ragu untuk mengambil sapu ketika dibutuhkan.

Memasak

Makanan adalah kebutuhan dasar, dan setiap orang pasti akan merasa lapar, tidak peduli apapun jenis kelaminnya. Jadi, tidak ada salahnya untuk anak laki-laki belajar memasak. Bahkan, orangtua harus mendorong anak laki-laki untuk bekerja di dapur sejak kecil, seperti ketika mengajarkan anak perempuan cara memasak.

Merawat diri

Anak perempuan selalu diajari bagaimana menjaga penampilan mereka. Mereka juga belajar apa yang boleh dan tidak boleh dikenakan sejak kecil. Sementara anak laki-laki tumbuh dengan keyakinan bahwa merawat diri dan berdandan hanya untuk anak perempuan. Bertahun-tahun kemudian, ketika mereka menyadari pentingnya menjadi pria yang berpenampilan baik, waktunya sudah terlambat bagi mereka atau mereka terlalu tua untuk memulai kebiasaan baru ini.

Menjahit

Ketika membicarakan soal menjahit, kebanyakan anak laki-laki menyerah. Bayangkan, jika suatu ketika kancing baju mereka lepas saat harus segera rapat, menelepon ibu tentu bukan solusi terbaik. Jadi, tidak ada salahnya untuk bisa menjahit.

Menghargai wanita

Ingatlah, dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik jika setiap pria belajar bagaimana menghargai wanita. Wanita, bukan hanya ibu atau saudara perempuannya saja, tapi anak laki-laki juga harus tahi bagaimana menunjukkan sopan santun pada wanita lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya