Pentingnya Mendongengkan Anak Sejak Balita

Anak-anak mendengarkan dongeng di Festival Dongeng Aneuk Aceh
Sumber :
  • VIVA/Daurina Lestari

VIVA – Mendongeng bermanfaat untuk membantu meningkatkan kecerdasan kognitif dan tumbuh kembang anak. Dengan mendongeng, orangtua juga bisa menciptakan komunikasi intim dengan anak.

Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme

Independent Manager Ayo Dongeng Indonesia, Rika Endang Triyani menyarankan orangtua mendongeng kepada anak sejak masih balita. Anak yang sering mendengarkan dongeng akan memiliki kecerdasan berbahasa serta berekspresi lebih baik.

Parenting yang mudah itu sebenarnya dengan mendongeng, karena kita dengan mudah mengarahkan anak. Dongeng menambah kosa kata anak, sehingga anak juga menjadi cepat berbicara, mereka tersimulasi mendengarkan dan menceritakannya kembali,” katanya kepada VIVA di Banda Aceh, Sabtu 11 November 2017.

Mona Ratuliu Ungkap Pentingnya Bergaul Lahir Batin dengan Anak

Rika mengatakan, mendongeng tidak harus dengan membacakan buku cerita. Orangtua bisa menceritakan kegiatan sehari-harinya. Hubungan orangtua dan anak pun menjadi dekat karena bisa saling berbagi cerita dan berdiskusi.

“Ceritakan apa saja kepada anak. Saat ibu memasak bisa bercerita tentang bumbu-bumbu masak, atau saat ayah pulang kerja bisa menceritakan aktivitas pekerjaan,” ucapnya.

Ajak Si Kecil Main Berkualitas di Akhir Pekan, Coba 4 Trik Ini Moms

Cahyono Budi Darmawan, relawan pendongeng Ayo Dongeng Indonesia, menambahkan bahwa orangtua harus membuat waktu untuk mendongeng, bukan meluangkan waktu untuk mendongeng.  

“Orangtua bisa menggunakan dongeng untuk menasehati anak, karena kalau langsung larang, anak akan langsung menolak. Tapi dengan mendongeng, si anak tidak merasa digurui,” ujarnya.

Dia melanjutkan, mendongeng juga bisa menjadi cara untuk membentuk karakter anak.

“Seperti anak saya suka teriak-teriak kalau marah, lalu saya cerita tentang tokoh yang bisa mengendalikan amarah, sehingga anak saya besoknya marah tidak teriak-teriak lagi. Jadi menasehati tetapi tidak terkesan menggurui,” ujar Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya