Menyelami Surga Bawah Laut Wakatobi

Bawah laut Wakatobi
Sumber :
  • Marischka prudence
VIVAlife –
Korban Tewas Mudik Lebaran 2024 Berkurang dari Tahun Lalu, Jumlahnya 429 Orang
Keindahan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, memang sudah terdengar luas hingga ke seluruh dunia. Terutama, bagi mereka yang menyukai kehidupan bawah laut. Dengan cara
diving
Pantesan Betah, Ternyata Ini Alasan Bunda Corla Pilih Tinggal di Jerman Daripada Indonesia
, keindahan alam bawah laut Wakatobi memikat hati banyak wisatawan.
Air Kelapa Vs Air Lemon, Mana yang Lebih Banyak Manfaatnya untuk Tubuh?

Di Wakatobi, ada pula salah satu tempat yang indah untuk dikunjungi. Kabarnya, untuk menikmati keindahan alam di sana, membutuhkan biaya cukup mahal. Ya , letaknya di Tomia.

Tomia merupakan salah satu dari gugusan Kepulauan Tukang Besi di wilayah Wakatobi. Pulau ini terletak di selatan Pulau Kaledupa dan di Utara pulau Binongko.


Untuk pergi ke Tomia, setidaknya para pengunjung harus mendarat di Bandara Wakatobi, yaitu Matahora yang berada di pulau Wangiwangi, Sulawesi Tenggara.


Sebenarnya, ada pesawat dari Bali ke Tomia. Tapi menurut penduduk lokal, itu merupakan salah satu bandara milik orang asing, yang berasal dari daratan Eropa.


Tempat tersebut juga menyediakan paket
diving
, menginap, dan makan yang harganya mencapai US$4000 atau hampir Rp50 juta.


Menjelajah Pulau Tomia juga bisa dilakukan melalui jalur alternatif lain, yaitu Wangiwangi ke Tomia menggunakan jalur laut. Ongkos yang harus dikeluarkan sekitar Rp150 ribu per orang yang ditempuh sekitar 4 jam perjalanan.


Meski terbilang lama, namun perjalanan akan terbayar dengan keindahan laut di wilayah Wakatobi. Bahkan, jika Anda beruntung, kelompok ikan paus bakal terlihat.


Selain keindahan bawah lautnya yang memukau, terdapat sejumlah tempat wisata menarik di daratan. Untuk memutari pulau, ada fasilitas penyewaan mobil seharga  Rp350 ribu-  Rp500 ribu.


Diving di Tomia


Sesampainya di Tomia, pulau ini terlihat sangat indah. Bahkan ternyata ada juga penginapan dengan harga miring. Penginapan ini dikelola Prayudi Sutiono atau sering dipanggil Yudi.


Yudi pun bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk mengembangkan pariwisata Tomia. Harga penginapan bervariasi, mulai dari Rp150 ribu sampai Rp350 ribu.


Pria yang juga berprofesi sebagai satu-satunya dokter paling lama di Tomia ini menyediakan paket murah untuk 10-12 orang. Untuk penginapan selama tiga hari dua malam, ia menyediakan paket murah sebesar Rp1,8 - 2,2 juta. Fasilitas yang diberikan termasuk kamar dengan penyejuk udara, air hangat untuk mandi, tiga kali
diving
, dan juga makan.


“Untuk ke Tomia atau Wakatobi, tak cukup 3 hari, tapi minimal lima hari,” kata Yudi.


Ia juga mengelola
Tomia Scuba Dive.
Soal harga, Yudi tak mematok mahal. Baginya, saat ini orang mengenal Tomia jauh lebih penting, ketimbang harga.


“Memang banyak yang mengatakan murah, tapi unsur keselamatan nomor satu. Seperti saat saya menangani pasien yang sakit, ketika mereka sembuh saya sangat senang. Demikian juga dengan pengunjung yang puas saya juga senang,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya