Kemenpar Gelar Rakornas dengan Perguruan Tinggi

Kemenpar gelar Rakornas
Sumber :
  • Beno Junianto/VIVA

VIVA.co.id - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sepertinya tak main-main dalam mengejar target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman).

Maumere Siap Jadi Panggung Wisata Nasional dan Dunia

Hal itu diungkapkan oleh Deputi Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ahman Sya dalam Rakornas yang mengangkat tema 'Peran Aktif Perguruan Tinggi Pariwisata dalam Pencapaian Target 20 juta Kunjungan Wisman Tahun 2019 di Badung, Bali.

Ahman Sya mengatakan Rakornas ini membahas sejumlah agenda utama seputar komitmen para stakeholder lembaga pendidikan pariwisata dalam membangun sumber daya manusia (SDM) di 10 destinasi pariwisata prioritas.

Rakornas kali ini, kata Ahman Sya, merupakan sarana evaluasi dan tindak lanjut kesepakatan bersama dari Rakornas Pendidikan Tinggi Pariwisata pada tahun 2015.

"Demi mengejar target 20 juta wisman Rakornas ini digelar dengan mengumpulkan sejumlah elemen penting dari perguruan tinggi," ujar Ahman, Rabu, 3 Agustus 2016.

Kemenpar berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM pariwisata yang tahun ini diwujudkan dalam program kegiatan antara lain, memfasilitasi kegiatan sertifikasi bagi 35.000 tenaga kerja sektor pariwisata.

Indonesia Belum Optimal Tarik Minat Wisatawan ASEAN

“Angka ini mengalami kenaikan 100 persen dari target tahun 2015 yang lalu sebanyak 17.500 tenaga kerja,” kata Ahman Sya.

Selain itu, Kemenpar juga melakukan program kegiatan memfasilitasi pendirian Lembaga Sertikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata di 34 provinsi serta pelatihan dasar pariwisata untuk 17.600 orang di seluruh Indonesia.

Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan yang pada tahun 2019 mentargetkan kedatangan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta pergerakan wisatawan lokal di Tanah Air.

Indonesia Jadi Kantor Sekretariat Kepariwisataan ASEAN
Menteri Pariwisata Arief Yahya

Bahasa Jadi penghambat Pariwisata di Indonesia

"Malaysia, Singapura, dan Filipina Bahasa Inggrisnya lebih bagus."

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016